Begitu memasuki area pemakaman saya tak lupa membeli sebungkus dua bungkus bunga tabur. Dan sebelum mengirim doa-doa saya sempatkan mencabuti rerumputan di sekitar makam orang tua yang tumbuh merimbun.
Tidak sampai setengah jam berada di makam, azan  Magrib berkumandang, Saya dan anak lanang arus bergegas pulang ke rumah.
Allahu akbar...Allahu akbar...Allahu akbar...
Laila ha ilallah  Allahu akbar...
Allahu akbar walilla ilham...
Sayup-sayup  mulai terdengar seruan takbir di kejauhan. Keharuan seketika menyeruak memenuhi hati dan perasaan.Â
Alhamdulillah, ya, Allah, masih diberi kesempatan menikmati indahnya RamadanMu.
Agenda selanjutnya adalah menunaikan rukun Islam keempat, yakni membayar zakat. Tapi berhubung beberapa hari lalu zakat saya dan anak-anak sudah terbayarkan di panti asuhan, maka malam jelang lebaran kali ini kami bebas tidak lagi keluar rumah.
Lebaran yang dinanti-nanti kiranya sudah muncul. Hari kemenangan itu telah tiba. Semua bergembira. Bersuka cita menyambut datangnya hari nan fitri.
Marhaban ya Ramadan...
Dan di penghujung catatan hari ini, perkenankanlah saya mengucapkan, minal aidin wal faizin. Mohon maaf lahir dan batin.
***
Malang, 14 Juni 2018
Lilik Fatimah Azzahra