Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Senja tak Pernah Menua

14 Maret 2018   06:10 Diperbarui: 14 Maret 2018   08:45 1204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : www.pinterest.com


Kau berdiri di antara kilauan awan. Butiran pelangi jatuh mengenai tebing keningmu. 

"Berapa usia senja?" tanyamu. 

"Ia seumuran bianglala," jawabku. Masih. Menuntaskan senyap mengecup dingin.

Lalu kau sibuk menghitung angka angka. "Bianglala, ia tak lebih tua dari rinai hujan," bisikmu. Seraya merapikan bilangan yang berderet panjang, yang berjejal memenuhi lembar pikiran kosongmu.

~

"Apakah senja tak pernah menua?" tanyamu. Lagi. Kujawab, "Senja hanya melepas kulitnya. Ia akan terlahir kembali, seperti bayi-bayi. Menunggu malaikat memperkenalkannya pada dunia."

"Aku ingin menjadi senja," sahutmu. Riang. "Aku ingin terlahir kembali. Untukmu."

~

Senja mendengarmu. Seperti pelangi ia mampir mengecup tebing keningmu. Seperti rinai, ia ikut berharap tuk kesembuhanmu.

"Aku sudah menjadi senja," bisikmu. Ringan. Tanpa beban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun