"Akan saya lakukan, Dokter."
"Sekarang kamu pulanglah. Matamu merah sekali. Kau pasti sangat mengantuk."
"Terima kasih, Dokter. Saya memang harus melepas lelah." Dokter Ana meraih tas kerjanya. Setelah mengucap salam, ia bergegas meninggalkan ruangan menuju area parkir. Sebelum menyalakan mesin mobil, dokter perempuan itu mengirim sebuah pesan singkat kepada seseorang.
"Bram, tolong perintahkan salah satu anak buahmu untuk menjaga keselamatan pasienku."
Beberapa menit kemudian pesan singkat itu terbalas.
"Siap, Ana ^_^..."Â
Dokter Ana tersenyum. Balasan dari Bram, kekasihnya yang berprofesi sebagai Polisi itu membuatnya sedikit lebih tenang.
***
Sementara dua pria muda melepas seragam putih yang mereka kenakan. Seragam itu dibuang begitu saja ke dalam tong sampah tak jauh dari area parkir. Mata keduanya sejak tadi tak lepas dari mobil avanza berwarna magenta yang dikendarai oleh Dokter Ana. Mereka mengawasi hingga mobil dokter perempuan itu meluncur meninggalkan area parkir Rumah Sakit.
"Sialan! Lelaki tua itu berhasil menggagalkan rencana kita," salah seorang dari mereka berkata geram.
"Kamu sudah menghubungi Big Bos? Pasti dia marah sekali jika mengetahui kegagalan ini," pria yang satunya menyahut.