Mohon tunggu...
Elena Carrisya
Elena Carrisya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Watching and Cooking

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

South Africa Economic Integration dengan Bergabung ke Dalam Keanggotaan BRICS

26 Maret 2023   19:57 Diperbarui: 26 Maret 2023   20:01 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pasca era perang dingin, perkembangan di kancah internasional mengalami perubahan. Hal itu dimulai dari yang awalnya negara itu berfokuskan terhadap menjaga stabilitas keamanan dan politik, namun kini terjadi perubahan ke ranah ekonomi. Oleh karena itu, inilah yang menjadi pendorong sehingga muncullah isu-isu di dalam EPI (Ekonomi Politik Internasional). 

Ada beberapa isu penting, yaitu hubungan antara ekonomi dan politik, pembangunan dan keterbelakangan dunia ketiga serta semakin luasnya globalisasi ekonomi. 

Hal ini membuat saat ini isu atau hal-hal yang terkait kerja sama dan pembangunan ekonomi menjadi suatu hal yang utama di dalam politik internasional. Dalam kondisi saat ini sehingga liberalisasi ekonomi itu diimplementasikan sebagai bentuk kerja sama ekonomi, baik itu bilateral ataupun multilateral.

Di dalam problem pembangunan internal negara dan keberadaan aktornya dalam lingkup internasional ini menjadikan hal mendasar untuk sebuah negara menjalin hubungan dengan aktor-aktor internasional lainnya. Dengan ini tentu saja juga dialami oleh South Africa (Afrika Selatan), sebagai salah satu negara yang mempunyai kepentingan nasional yang ingin dicapainya.  

Hal ini tentu saja melalui suatu kerja sama secara global. Oleh karena itu, salah satu upaya untuk mencapai tujuan atau kepentingan negaranya maka Afrika Selatan bergabung ke dalam keanggotaan BRICS.

Kepala negara anggota BRIC bertemu secara rutin sejak 2009 untuk membahas kerja sama dan perkembangan hubungan internasional di masa depan. Masing-masing dari negara anggota nantinya akan menjadi tuan rumah penyelenggara pertemuan. Afrika Selatan pada tahun 2010 memulai upaya untuk bisa bergabung ke dalam kelompok BRIC. 


Segala upaya diplomasi dilakukan oleh Afrika Selatan untuk bisa berhasil tergabung ke dalam forum ini. Kemudian proses secara resminya diadakan di bulan Agustus 2010. Kemudian Afrika Selatan pada 24 Desember 2010 secara resmi menjadi anggota BRIC. Dengan itu maka nama forum ini di rubah menjadi BRICS dengan tambahan S oleh "South Africa". Dengan ini maka dapat dikatakan sebagai salah satu prestasi yang diraih Afrika Selatan atas kebijakan luar negerinya.

BRICS merupakan sebuah forum yang tercetus pada tahun 2001 oleh Jim O'Neill ahli ekonom. Nama BRICS itu adalah akronim dari negara-negara anggotanya yaitu Brazil, Rusia, India, China, South Africa. Forum ini lebih dominan terhadap hal-hal kerja sama ekonomi dengan para anggotanya. 

Ide BRICS ini muncul ketika terjadi hegemoni dominasi oleh negara-negara maju. Terjadinya hegemoni merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari, baik itu di ranah politik maupun ekonomi. 

Hal ini dapat kita lihat ketika berakhirnya perang dunia kedua. Yang dimana nama USA semakin melambung tinggi sebagai salah satu negara pendominasi hingga kini. 

Alasan lainnya dimana pada tahun 2050 gabungan ekonomi dari negara-negara ini diperkirakan mampu mengalahkan negara-negara pendominasi dunia saat ini, yaitu USA. Dengan ini maka cara pandang Afrika Selatan tentu saja berfikir dapat mendorong kemajuan dari perekonomian negaranya.

Afrika Selatan dianggap kurang menarik dalam perkembangan ekonomi. Hal itu dikarenakan dari letak negaranya yang berada di Benua Afrika. Dengan ini salah satu harapan Afrika Selatan bergabung dengan BRICS adalah untuk menghilangkan stigma tersebut. 

Harapannya jika stigma tersebut pudar maka bisa meningkatkan akses pertumbuhan ekonomi negaranya supaya meningkat. Efek economic integration ini tidak saja dirasakan oleh Afrika Selatan, akan tetapi dirasakan oleh negara-negara yang berada di kawasan tersebut.

Dampak krisis ekonomi global mengenai perdagangan dan keuangan juga sempat di rasakan oleh Afrika Selatan. Meskipun sejak pertengahan 2007 pertumbuhan output melambat, namun pada tahun 2008 volume PDB riil pertumbuhannya sudah menjadi positif kembali. Krisis juga memengaruhi kepercayaan dunia internasional dan aliran modal ke pasar negara berkembang. 

Hal itu dikarenakan, para investor menilai resiko yang nantinya bakal muncul. Dengan inilah yang menyebabkan penurunan arus perdagangan global. Dengan itu menimbulkan volume dari impor ekspor turun, sementara harga sebagian besar ekspor utama Afrika Selatan semakin melemah.

Pasca suksesnya Piala Dunia tahun 2010, pertumbuhan ekonomi Afrika Selatan dapat dirasakan hingga kini. Sejak saat itulah Afrika Selatan terus menciptakan citra positif di kancah internasional. 

Hal itu bertujuan untuk menarik para investor agar berinvestasi di negaranya. walaupun awal mulanya tawaran Afrika Selatan untuk menjadi tuan rumah PilDun 2010 dipandang sebagai tuduhan politik menjual negaranya kepada orang asing. Akan tetapi, peningkatan yang dirasakan sejauh ini menunjukkan kesinambungan pemerintah South Africa dalam mengupayakan peningkatan ekonomi negaranya.

Selain akan dari banyaknya SDA yang tersedia serta kurangnya tata kelola, Afrika Selatan adalah kawasan atau negara yang dapat dijadikan eksplorasi. Selain itu juga, kawasan timur tengah sedang mengalami pergolakan politik padahal selama ini kawasan tersebut menjadi sumber investasi di bidang energi. Maka dari itu negara-negara industri yang sedang mengalami peningkatan ekonomi seperti halnya Tiongkok dan India perlu mencari kawasan baru untuk berinvestasi. Selain itu, Afrika Selatan juga menawarkan banyak SDM untuk menjadi tenaga kerja.

Masuknya Afrika Selatan ke dalam grup BRIC mengikuti permintaan negara anggota untuk bergabung dengan grup tersebut. Hal itu serta berbagai kunjungan kenegaraan ke negara-negara tersebut oleh Presiden Afrika Selatan pada tahun 2010. Negara Afrika Selatan diundang untuk bergabung dengan grup BRIC karena sejumlah alasan. 

Salah satu alasannya adalah menjadi negara dengan ekonomi yang terbesar di wilayah sub-Sahara Afrika (SSA). Selain itu, Afrika Selatan menyumbang sekitar sepertiga dari PDB kawasan itu. Faktor lain yang mendukung pendapatan Afrika Selatan adalah SDA yang melimpah seperti emas, berlian, dan platinum, infrastruktur yang sangat baik, banyak perusahaan baru, budaya inovasi, akses mudah ke keuangan perusahaan, dan iklim keuangan makro dan mikro yang stabil, mengembangkan sistem perbankan dan kerangka peraturan yang berfungsi.

Perekonomian Afrika Selatan menjadi semakin meningkat Sejak tergabung ke dalam forum BRICS. Hal itu dibuktikan dengan semakin terbukanya akses kerja sama ekonomi di antara para anggotanya. Ini dapat kita lihat dari beberapa kerja sama anggotanya, seperti Tiongkok yang menjadi mitra dagang paling besar Afrika Selatan serta sumber pengekspor utama Tiongkok. 

Perdagangan Tiongkok-Afrika Selatan dan pembangunan ekonominya membuat peningkatan terhadap perekonomian di negara-negara Afrika serta pembangunan sosial-ekonomi Tiongkok. Selain itu Tiongkok(China) dan Afrika Selatan adalah sebuah negara yang memegang perkembangan dan pertumbuhan ekonomi paling pesat di wilayahnya masing-masing.

Dampak yang dapat dirasakan oleh Afrika Selatan setelah bergabung ke BRICS dapat dilihat dari perdagangan internasionalnya dan investasi yang masuk. Hal itu dikarenakan kedua indikator ini sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi sebuah negara. 

Selama periode 2011-2013 tren perdagangan para anggota negara BRICS mengalami peningkatan yang cukup signifikan sehingga berdampak pula terhadap perekonomian Afrika Selatan yang kian berkembang pesat. Akses kerja sama yang dilakukan oleh Afrika Selatan setelah bergabung dengan forum BRICS telah tercapai, yaitu dengan meningkatnya volume perdagangan.

Mengenai investasi ke Afrika Selatan mengalami pemasukan yang meningkat setelah bergabungnya ke forum BRICS ini. China (Tiongkok) telah menjadi partner utama di dalam sektor perdagangan Afrika Selatan. 

Namun dalam hal investasi, India lah yang paling banyak melakukan investasi ke Afrika Selatan. Melalui forum BRICS, lebih dari 60% dari total keseluruhan FDI India lah sebagai negara penyumbang ke Afrika Selatan. Tak hanya akan hal itu saja, FDI yang masuk dari India itu berasal dari komoditas barang jasa.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa sebenarnya memang dengan bergabungnya Afrika Selatan ke forum BRICS ini menguntungkan terhadap meningkatnya perdagangan negara dan investasi yang masuk. Akan tetapi, kedua indikator tersebut belum mampu mengimbangi surplus perdagangan bahkan keseimbangan antara investasi asing langsung yang keluar dengan yang masuk ke Afrika Selatan. 

Di dalam forum BRICS ini, China lah yang menjadi aktor dominan dengan transaksi perdagangan dan investasi tersebar hampir merata di antara semua negara anggota. Sementara itu Afrika Selatan justru lebih banyak menjadi penerima barang impor dan FDI dari negara anggota karena hanya sedikit melakukan aktivitas perdagangan dan investasi.

Namun disini saya melihatnya tidak hanya berdampak dari segi ekonomi saja bagi Afrika Selatan. Akan tetapi, berdampak juga terhadap sosial dan politiknya. Hal itu terekam dengan bergabungnya Afrika Selatan ke forum BRICS menunjukkan bahwa pemerintah berusaha untuk terus meningkatkan peran serta partisipasinya dalam kerja sama di ranah regional maupun multilateral. Afrika Selatan berhasil menunjukkan perannya di kawasan regional yaitu sebagai negara pelopor dalam proses perdamaian integrasi kawasan.

Dari negara anggota BRICS mungkin Afrika Selatan lah yang memiliki pasar paling terbuka sehingga dapat diakses oleh negara anggota. Oleh sebab itu maka untuk meningkatkan kerja sama perdagangan, negara-negara BRICS lainnya harus berusaha untuk memfasilitasi akses pasar dengan secara efektif menghilangkan hambatan yang ada untuk pengembangan perdagangan. Hal itu seperti, perlindungan impor, standar dan peraturan, prosedur birokrasi, dan kriteria pengadaan sektor publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun