Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Petani - Serabutan

Ikuti kata hati. Itu saja...!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Fadli Zon Tetap Tak Berkutik di Hadapan Jokowi

29 Desember 2020   16:57 Diperbarui: 29 Desember 2020   17:21 1659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BICARA dan memperhatikan Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon sama halnya dengan menonton sinetron tanah air. Penuh drama dan sarat intrik. 

Nama Fadli mulai benar-benar dikenal masyarakat tanah air sebagai politisi nasional ketika dirinya diangkat sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019. Dari sini dia mulai tampak sering nongol di televisi swasta nasional, media cetak dan aktif di media sosial. Kedua sarana itu kerap dimanfaatkan pria kelahiran Jakarta, 1 Juni 1971 tersebut untuk mengkritisi segala kebijakan Presiden Jokowi dan pemerintahannya. 

Sering berkoar-koar di media massa ini pula yang akhirnya lambat laun menjadikan politisi Gerindra ini dikenal luas. Terlebih, saat itu dia memiliki "tandem' sehati dalam hal kritik terhadap pemerintah. Namanya Fahri Hamzah. Sama-sama Wakil Ketua DPR RI. Hanya, fraksinya dari PKS. 

Bersama politisi asal PKS, Fadli begitu santer menyerang setiap kebijakan pemerintah. Apapun yang menurut keduanya tidak sesuai dengan pemikirannya langsung diserang. 

Tidak ada yang salah sebenarnya kalau mereka mengkritisi pemerintah. Toh, hal tersebut menjadi kewajibannya selaku anggota dewan. Apalagi statusnya datang dari partai oposisi. Hanya masalahnya, kritikan mereka, khususnya Fadli Zon cenderung destruktif dan nyinyir. 

Seiring perjalanan waktu atau tepatnya pasca pemilu 2019, duo F terpental dari kursi Wakil Ketua DPR RI. Keduanya harus berpisah. 

Dampak dari konflik internal partai, Fahri keluar dari PKS. Dia mendirikan Partai Gelora bersama Anis Matta. mantan koleganya waktu di PKS. 

Sementara, Fadli Zon masih tetap di Partai Gerindra. Cuma, statusnya kali ini bukan lagi sebagai partai oposisi. Seperti diketahui, partai berlambang kepala burung garuda tersebut memutuskan bergabung dengan koalisi pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi. 

Banyak yang menduga pasca bergabungnya Partai Gerinda, Fadli Zon bakal tak berkutik. 'Hobinya' mengkritisi pemerintah 'dikebiri' oleh putusan Prabowo dan partainya. Namun, semua dugaan itu salah. Tingkah pria berkacamata ini ternyata tak berubah. Malah kian menjadi. 

Ibarat kata, sikap kritis Fadli Zon kali ini seolah sengaja melawan arus atau menembus badai. Sudah tahu partainya menjadi bagian dari pemerintah, yang bersangkutan lain sendiri. 

Fadli terus saja menyerang, mengkritik, bahkan mendobrak benteng pertahanan pemerintah dengan segala nyinyir dan kritikannya. Dia seolah tidak khawatir akan ditegur atau diberi sanksi oleh ketua umumnya. Prabowo Subianto. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun