Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menelisik Saga Ahok Vs PA 212 yang Ibarat "Tom and Jerry"

10 Juni 2020   15:08 Diperbarui: 11 Juni 2020   07:10 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Posisi Ahok walau menjadi Dirut sekalipun adalah bentuk pelecehan terhadap putra putri bangsa Indonesia karena banyak putra-putri Indonesia yang sangat berprestasi dan profesional di bidangnya serta punya martabat dan berakhlak," katanya, Selasa, 9 Juni 2020. Dikutip dari Tagar.id.

Masih dikutip dari Tagar.id, Novel menjelaskan, seyogyanya yang menduduki posisi Dirut adalah orang-orang yang memiliki sepak terjang mumpuni dalam mengelola unit bisnis BUMN itu.

"Sedang Ahok adalah produk gagal malah dikasih uji coba dengan mengelola aset bangsa yang sangat berhubungan dengan hajat orang banyak dan vital. Sungguh sudah krisis kepemimpinan negara ini," ujarnya.

Dia menganggap, penolakan Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) terhadap keberadaan pria yang akrab disapa BTP supaya menjadi pembelajaran bagi pemerintah untuk memberikan posisi strategis tersebut.

Demikian reaksi yang diperlihatkan oleh pihak PA 212 atas adanya wacana yang akhir-akhir ini berkembang. Namun, biasanya gangguan atau keusilan mereka ini tak pernah mampu menggoyahkan keputusan yang telah ditetapkan. Seperti yang pernah terjadi sebelumnya.

PA 212 tolak Ahok jadi Komut Pertamina

Sebelum adanya reaksi atas wacana pengangkatan Ahok menjadi Dirut Pertamina, PA 212 juga pernah menentang keras saat Ahok digadang-gadang menjadi salah satu jajaran direksi di perusahaan pelat merah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun