Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tak Usah Minta Maaf, Najwa Shihab Hanya Perlu Berterima Kasih pada DPR

5 Mei 2020   18:29 Diperbarui: 5 Mei 2020   18:47 4684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Schreensot chanel Youtube Narasi


DALAM video yang berdurasi kurang lebih 4,57 menit, presenter kondang tanah air Najwa Shihab benar-benar mampu menggunakan kecerdasan dan jiwa kritisnya untuk "menguliti" kinerja anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).

Narasi kritik yang dibangun oleh perempuan lulusan Fakuktas Hukum Universitas Indonesia (UI) yang penulis tonton langsung melalui chanel Youtube Narasi, benar-benar sangat lugas, tegas dan menohok ke jantung para anggota dewan terhormat yang berada di Gedung Senayan, Jakarta.

Betapa tidak, dalam kesempatan itu Najwa menyindir kinerja DPR yang seolah tidak menjadikan pandemi virus corona atau covid-19 di tanah air sebagai langkah prioritas, seperti yang telah dilakukan oleh parlemen-parlemen di negara lain.

Menurut Najwa, DPR justru malah ngebet membahas Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja yang jelas-jelas banyak ditolak karena dianggap lebih mengedepankan kepentingan investor di banding kebutuhan para pekerja itu sendiri.

Najwa juga tidak habis pikir bahwa DPR masih terus bernafsu membahas RUU Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) yang sudah jelas-jelas pada awal pembahasan tahun lalu banyak diserbu para pendemo. Tak lupa, dalam kesempatan itu juga Najwa menyentil soal RUU permasyarakatan.

Dikatakan Najwa, semestinya klaster-klaster RUU tersebut di atas ditangguhkan dulu dimasa pandemi covid-19. Bukan berarti tidak penting. Menurutnya semua undang-undang pastinya sangat penting. Namun, lebih baik para anggota DPR ini fokus dulu pada penanganan virus corona.

Itulah sebagian dari video narasi kritik Najwa Shihab yang dia unggal melalui akun instagram pribadinya.

Siapapun masyarakat yang kebetulan telah menyaksikan tayangan video Najwa Shihab yang menjadi viral ini, rasanya akan mengamini. Bahwa, memang anggota DPR sepertinya tengah dikejar setoran, sehingga ngotot untuk terus membahas dan mengesahkan RUU Cipta Kerja, KUHP maupun permasyarakatan. Padahal bangsa dan negara tengah dihadapkan pada permasalahan besar wabah virus corona.

Wajar kalau akhirnya Mbak Nana, panggilan akrab Najwa Shihab menyindir bahwa anggota DPR tidak fokus dalam penanganan virus asal Wuhan, China tersebut.

Kebakaran Jenggot. Ya, rasanya kata-kata itu pantas dilamatkan pada para anggota dewan kita yang terhormat setelah mengetahui adanya kritik dari seorang Najwa Shihab. Sebab, reaksi yang keluar atas kritikan itu bernada sumbamg dan semakin menegaskan bahwa anggota dewan kita masih alergi kritik.

Hampir setiap respon yang dilontarkan oleh para wakil rakyat ini nadanya hampir seirama. Yakni, tidak terima atas kritikan dimaksud dan cenderung balik menyerang Najwa Shihab.

Sebut saja, ada beberapa anggota DPR yang menyebut bahwa kritikan Najwa Shihab sama sekali tidak berdasar. Sebab hanya mengandalkan asumsi dan rekaan semata, yang biasanya dilakukan oleh public figure yang lupa tentang siapa dirinya. Karena terlalu banyak pujian dan sanjungan.

Bahkan, Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Arteria Dahlan meminta Najwa Shihab meminta maaf kepada DPR secara institusional atas kritik yang dilayangkan sebelumnya. Sebab menurutnya, banyak hal yang disampaikan isteri dari Ibrahim Syarief Assegaf ini cenderung tidak benar dan provokatif.

"Saran saya secara pribadi, selaku anggota Komisi III, selaku anggota Badan Legislasi, dan selaku Deputi Penerangan Umum Satgas Lawan Covid-19 meminta Najwa minta maaf," kata Arteria dalam keterangan tertulis, Senin (4/5/2020). Dikutip dari Kompas.com.

"Ini kan statementnya sudah dikonstruksikan dan disengaja benar-benar untuk memfitnah dan menista pribadi maupun anggota DPR," lanjut dia.

Masih dilansir Kompas.com, Arteria menilai, pernyataan yang disampaikan Najwa memiliki konsekwensi hukum yang serius. Terlebih, disampaikan pada saat kondisi negara dalam tengah menghadapi situasi pandemi Covid-19.

"Saya yakin banyak yang disampaikan Najwa juga belum tentu benarnya. Tapi kan mereka malas menanggapinya dan mempermasalahkannya. Saya ingatkan bahwa kesabaran orang ada batasnya, jangan sampai merasa diri berparas cinderella berhati malaikat seperti enggak punya aib dan dosa," ujar dia.

"Sadarlah sebelum terlambat. Perbaiki diri. Apa perlu kita umbar ke publik aib dan dosa serta moralmu? Apa perlu jalur hukum yang akan menjadi penentu hidupmu?" lanjut dia.

Selain Arteria, ada anggota dewan lainnya yang mempertanyakan kapasitas Najwa Shihab atas video kritik yang diunggah lewat akun instagramnya, yang terkesan tendensius terhadap institusi DPR di tengah pandemi covid-19.

"Saya sudah dengar dan melihat videonya Najwa Shihab. Cuma saya masih bingung surat terbuka itu dia sampaikan dalam posisi sebagai apa? Jurnalis? Artis? Pengamat politik atau apa? Kalau (surat itu) dibilang produk jurnalistik apakah tepat?" ucap Anggota DPR RI Fraksi Gerindra,  Heri Gunawan, Minggu malam (3/5). Dikutip dari Jpnn.com.

Heri merasa, kritik Najwa Shihab itu salah sasaran, bahkan bisa disebut gagal paham.

Itulah beberapa reaksi yang disampaikan beberapa anggota dewan atas kritik Najwa Shihab.

Menarik kita tunggu, apa yang akan dilakukan Najwa Shihab selanjutnya, setelah mendapat "serangan balik" atas apa yang telah disampaikannya. Apakah dia akan kembali membalas serangan dari para anggota dewan tersebut atau membiarkan saja tanpa reaksi.

Tribunnews.com
Tribunnews.com
Najwa Patut Berterimakasih pada DPR
Namun apapun yang bakal terjadi kedepannya. Penulis rasa Najwa Shihab patut mengucapkan banyak terimakasih terhadap seluruh anggota DPR.

Kenapa?

Setidaknya ada dua alasan yang mengharuskan Najwa mengucapkan rasa terimakasihnya.

Alasan pertama, dengan semakin banyaknya anggota DPR yang menyerang balik dengan pernyataan-pernyataannya yang menohok dan juga tendensius terhadap Najwa. Penulis justru melihatnya merupakan berkah tersendiri bagi putri mantan Menteri Agama, Quraish Shihab tersebut.

Dalam hal ini, nama Najwa Shihab yang sudah banyak dikenal, akan  menjadi jauh lebih populer dengan adanya bantahan-bantahan atau "serangan balik" yang dilancarkan oleh para anggota DPR tersebut.

Dengan kata lain, semakin Najwa "diserang" malah semakin membuat namanya melambung tinggi. Bukan mustahil, karena hal ini pula akan menjadikan nilai tawar dirinya dalam menggeluti dunia anchor di pertelevisian nasional akan bertambah tinggi pula.

Alasan kedua, Najwa Shihab harus berterimakasih kepada DPR disebabkan oleh buruknya kinerja para wakil rakyat tersebut. Dengan kinerjanya yang buruk ini, menjadikan DPR bulan-bulanan publik dan sasaran kritik masyarakat.

Nah, dengan prilaku-prilaku atau kinerja DPR yang bisa disebut buruk ini menjadikan Najwa Shihab memiliki materi kritik. Baik itu untuk bahan dirinya secara personal atau bahan untuk dibawakan pada acara talk show yang dipandunya. Yaitu, program Mata Najwa, yang tayang di Trans7 tiap Rabu malam.

Coba kalau kinerja anggota dewan ini apik dan benar-benar tanpa cela. Tentu saja tidak akan ada kritik Najwa Shihab yang membuat namanya makin populer.

Jpnn.com
Jpnn.com
Perlukah Najwa Minta Maaf?
Seperti telah disinggung di atas, Arteria Dahlan begitu reaktip dengan adanya video kritik Najwa Shihab. Saking reaktipnya, dia seolah menghakimi perempuan cerdas ini sebagai pihak yang telah berbuat kesalahan dan diharuskan minta maaf.

Apa yang di sampaikan Arteria ini rasanya terlalu drama dan berlebihan. Dia lupa, bahwa Najwa Shihab itu bukan hanya seorang jurnalis senior, presenter kondang atau anchor jempolan sehingga menjadikannya salah seorang publik pigur di tanah air. Tapi juga merupakan satu dari sekian ratus juta rakyat yang ikut memilih para wakilnya menuju kursi parlemen.

Sebagai rakyat dan seorang pemilih, tentu saja menjadi hak Najwa Shihab untuk menyampaikan unek-unek, memberikan masukan bahkan kritik sekalipun. Hal ini tentu saja guna menjadikan DPR lebih baik dan terus lebih baik lagi.

Jadi penulis rasa, tuntutan Arteria Dahlan agar Najwa Shihab meminta maaf sepertinya tidak beralasan. Karena apa yang dilakukan Najwa tersebut tidak salah. Jadi, tak seharusnya minta maaf.

Salam

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun