Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tak Hanya MotoGP, Soal Covid-19 Pun Italia dan Spanyol Bersaing Ketat

30 Maret 2020   23:33 Diperbarui: 31 Maret 2020   15:51 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


BAGI penggemar dunia balapan, khususnya balap Moto GP, tentunya sahabat K'ners dan pembaca lainnya tidak akan asing persaingan dua negara yang bisa disebut paling menguasai balapan kuda besi ini. Ya, persaingan kedua negara itu adalah antara Italia dan Spanyol.

Sangat beralasan jika persaingan antara kedua negara ini selalu sengit dalam setiap musim kompetisinya, lantaran dihuni oleh pembalap-pembalap hebat.

Dari Italia, siapapun tidak akan menyangsikan Valentino Rossi. Ya, pria yang dijuluki the doctors ini merupakan legenda hidup Moto GP. Tidak hanya di Italia, tapi di seluruh dunia. Tentu saja, hal ini karena segudang prestasinya yang mentereng.

Meski tak sementereng Rossi, nama-nama pembalap Italia lainnya yang juga cukup diandalkan antara lain Max Biagi, Lorris Capirosi, atau Marco Melandri dan Andrea Dovizioso.

Sementara di Spanyol, jelas tidak boleh dilewatkan nama Mark Marquez, karena dialah yang saat ini sedang berkuasa dan terus merajai dunia balapan Moto GP dalam beberapa tahun terakhir.

Namun, diluar itu ada beberapa nama pembalap Spanyol yang juga cukup diperhitungkan. Seperti, Maverick Vinales, Alex Marquez (adik Mark Marquez), Alex Rins. Sebelumnya ada juga nama-nama seperti Daniel Pedrosa dan Jorge Lorenzo.


Nah, tanpa maksud menafikan pembalap dari negara lainnya. Namun, patut diakui persaingan dua negara ini memang menjadi daya tarik atau bumbu dari Moto GP itu sendiri.

Meski dibumbui persaingan sengit di lintasan balap, namun semua itu dipagari dengan rasa sportivitas tinggi dan sangat menghibur.

Sayang, persaingan Spanyol dan Italia yang tiada hentinya di ajang balapan Moto GP juga harus berlanjut pada persaingan lainnya.

Sebagaimana diketahui, saat ini hampir seluruh negara di dunia tengah dihadapkan pada satu masalah, yakni wabah penyakit yang diakibatkan oleh virus corona (covid-19).

Virus yang berasal dari Wuhan, Provinsi Hubei, China ini telah benar-benar menjadi momok menakutkan bagi hampir seluruh penduduk di dunia. Betapa tidak, akibat keganasan virus corona, lebih dari 30 ribu nyawa penduduk di dunia melayang dan ratusan ribu lainnya terinfeksi.

Namun, dari sekian banyak angka kematian tersebut, yang berkontribusi besar terhadap jumlah angka kematian adalah dua negara yang sudah penulis singgung di atas, yakni Italia dan Spanyol.

Seperti halnya Moto GP, kendaraan yang ditunggangi oleh pembalap kedua negara tersebut bukanlah produk motor dari negaranya masing-masing, melainkan dari pabrikan Jepang. Sebut saja motor merek H atau Y. (Sengaja pakai Inisial)

Pun dengan virus corona, meski persaingan angka kematian dipegang oleh Italia dan Spanyol. Namun justru sumber virus ini datangnya dari China.

Sebagai bukti bahwa kedua negara ini tengah bersaing dalam jumlah angka kematian terbanyak adalah posisi keduanya yang menduduki peringkat pertama dan kedua. Justru China sebagai sumber datangnya virus berada dibawah kedua negara dimaksud.

Seperti dilansir dari detikcom, posisi pertama dengan jumlah angka kematian terbanyak yang diakibatkan virus corona adalah Italia. Hingga hari Senin (30/3), jumlah korban jiwa yang melayang di Negara Pizza itu mencapai 10. 799 jiwa.

Sedangkan Spanyol yang tepat berada di bawahnya dengan waktu yang sama telah mencapai angka 6.528 jiwa. Sementara China yang menduduki peringkat ketiga, jumlah kematiannya mencapai 3 ribu jiwa lebih.

Beda dengan balapan Moto GP, persaingan sengit dalam hal jumlah angka kematian akibat virus covid-19 bukanlah hal yang diinginkan oleh kedua negara tersebut. 

Namun itulah kenyataannya, di kedua negara itu tiap harinya terus terjadi lonjakan angka kematian yang signifikan.

Dalam kesempatan ini, penulis hanya bisa berharap semoga wabah virus corona ini segera cepat berlalu. Tentu saja tidak hanya di Italia dan Spanyol, melainkan di seluruh negara yang terdampak, termasuk Indonesia. Aaminn.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun