Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Tanpa Puisi, Rapuh

23 Oktober 2019   07:28 Diperbarui: 23 Oktober 2019   07:37 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber :sevenquotes.com

Tak bisa kubayangkan jika rintik rindu membasahi hati
Dinginnya menembus jiwa lalu menusuk kalbu
Tatapan netraku kosong tersesat oleh ilusi tentang bayangmu
Hadirmu hanyalah pilu di simpang asa, tak mampu kusentuh walau tangan ini menghendaki

Hanya bait puisi temani hari-hariku di kala rindu mengendap dalam jiwa
Cuma aksara yang bisa kuajak bicara, lalu bersamanya merangkai  kata
Bersama kata kurajut bersama hati merindu menjadi sebuah makna
Bahwa hati dan jiwa tak akan pergi kemana, setia menungu bersama sapa mentari pagi

Saat rindu memberontak diri, rintik hujan tak mampu lagi sejukan jiwa
Saat bayangmu menggoda jiwa, pendar cahaya menghilang jatuh dalam kegelapan
Hanya bait puisi yang mampu terangi hati tenangan jiwa
Buat engkau yang di sana dengarlah kesahku..! Aku tanpa puisi, rapuh.

Sumedang 23 Oktober 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun