Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

China Open 2019, Ganda Putra Berjaya

21 September 2019   09:58 Diperbarui: 21 September 2019   10:10 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Badminton planet

PASANGAN ganda putra bulutangkis Indonesia kembali memperlihatkan taringnya. Betapa tidak, pada kejuaraan China Open 2019, Indonesia berhasil mengirimkan tiga wakilnya di babak semi final. 

Ketiganya adalah pasangan "minions" Kevin Sanjaya/ Marcus Gideon, Hendra Setiawan/ Muhamad Akhsan dan Fajar Alfian/ Muhamad Rian Ardianto. Hasil ini, berarti memastikan Indonesia akan menempatkan satu wakilnya di babak final kejuaraan yang masuk agenda Badminton World Federation (BWF) tour series.

Pasangan nomor satu dunia, Kevin Sanjaya/ Marcus Gideon adalah pasangan terakhir yang memastikan tiketnya ke semifinal. Di perdelapan final, pasangan "minions" ini sukses menggebuk Goh V Shem/ Tan Wee Kiong dari Malaysia dengan dua set langsung, 21-15 dan 21-17. 

Sedangkan pasangan Fazar Alpian/ Muhamad Rian Ardianto sukses menembus semifinal dengan mengalahkan pasangan rengking empat dunia asal Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda dengan  straigt set, 23-21 dan 22-20. Sementara pasangan ganda lainnya adalah duet juara dunia 2019, Muhamad Akhsan/Hendra Setiawan. 

Berbeda dengan kedua pasangan sebelumnya. Pasangan ini masuk ke semi final cenderung lebih mudah. Hanya membutuhkan waktu 29 menit, sukses menghentikan pasangan Jepang lainnya, Endo Hiroyuki/Yuta Watanabe, dua game langsung, 21-15 dan 21-12.

Di semi final, The Dadies (Julukan Aksan/Hendra) akan berhadapan dengan unggulan ke dua asal tuan rumah, Li Yu Chen/Liu Jun Hui. Pertandingan ini akan digelar di Olympic Sport Centre Gymnasium, hari ini (21/9/19). Menilik rekor pertemuan kedua pasangan. Duet Tiongkok itu lebih diunggulkan. Soalnya dari 11 kali kesempatan, tujuh diantaranya berhasil dimenangi pasangan asal Tiongkok tersebut.

Sementara, All Indonesian Semi Final, akan mempertemukan pasangan Kevin Sanjaya/ Marcus Gideon dengan pasangan juniornya, Fajar Alpian/Muhamad Rian. Tak dipungkiri, the Minions lebih diunggulkan dalam perandingan kali ini.  Karena dari empat kali pertemuan, pasangan Kevin Sanjaya/Marcus Gideon selalu berhasil mengatasi pasangan juniornya tersebut.

Selain ketiga pasangan ganda putra, sektor tunggal putra pun mengirimkan satu wakilnya ke semi final atas nama Anthony Sinisuka Ginting. Di perempat final, juara China Open tahun lalu ini berhasil menuntaskan perlawanan pebulutangkis asal India, Praneeth B, dengan skor 16-21, 21-16 dan 21-16. Dengan kemenangan ini, Ginting masih menjaga asa untuk mempertahankan gelarnya.

Penghasil Ganda Putra Terbaik
Berbeda dengan sektor lainnya, regenerasi ganda putra bulutangkis Indonesia adalah yang terbaik. Dari tahun ke tahun atau generasi ke generasi selalu saja ada pasangan hebat dan menjadi rengking satu dunia dan tentunya paling sering menyabet gelar bergengsi di ajang BWF tour series.

Untuk saat ini, Indonesia mempunyai pasangan tangguh yang juga rengking satu dunia, atas nama Kevin Sanjaya/ Marcus Gideon. Hampir seluruh ganda putra di dunia pernah dikalahkan oleh pasangan minions ini. Selain itu, masih ada pasangan Hendra/Aksan. Meski sudah dibilang gaek, pasangan ini masih cukup bisa diandalkan. 

Bahkan, belum lama the Dadies sukses merebut gelar juara dunia. Belum lagi, pasangan muda Pajar/ Rian yang sudah mulai memperlihatkan potensinya untuk menjadi pasangan hebat di masa mendatang.

Namun, jauh ssbelum kemunculan tiga pasangan yang sekarang sedang berjuang di semi final China Open, ganda putra Indonesia paling disegani lawan dari berbagai negara. Sebut saja, pada tahun 70-an, Indonesia memiliki duet maut atas nama Tjun-Tjun/Johan Wahyudi dan Christian Hadinata/Ade Chadra. 

Selain gelar-gelar BWF, kedua pasangan ini juga pernah merasakan manisnya juara dunia dan tentunya gelar paling prestius, All England.  Masa keemasan pasangan ini mulai pudar, muncul pasangan Eddy Hartono/ Rudy Gunawan pada era 80 sampai 90-an. 

Pasangan ini pun pernah menjuarai All England pada tahun 1992 dan termasuk bagian tim yang memenangi Thomas Cup pada tahun 1994. Lalu, setelah itu datang pasangan hebat lainnya, yakni Ricki Subagja/Rexyi Mainaky. 

Pasangan ini adalah pasangan pertama yang sukses merebut medali emas olimpiade Atlanta pada tahun 1996. Tak hanya itu, hampir seluruh gelar bergengsi pernah diraihnya, seperti gelar All Englad pada tahun 1995 dan 1996 serta juara dunia pada tahun 1995.

Masa keemasan pasangan yang pernah mendapatkan anugerah Hall Of Fame Badminton dunia itu habis, muncul pasangan lainnya yang tak kalah hebat, yaitu Chandra Wijaya/Tony Gunawan. Pasangan penerus Ricky/Rexy ini sukses mengukir emas Olimpiade Sidney tahun 2000 dan All England 1999. 

Suksesor pasangan ini diteruskan oleh duet Markis Kido/Hendra Setiawan. Sebagaimana yang telah diukir oleh seniornya. Pasangan ini pun sukses meneruskan tradisi emas Olimpiade Beijing, pada tahun 2008 dan juara dunia 2007. 

Kini tongkat estapet kejayaan ganda putra bukutangkis Indonesia dipegang oleh pasangan "minions". Semoga, di masa yang akan datang sektor ini terus bisa merajai dunia. Bahkan, penulis berharap, sektor-sektor lainnya pun bisa berprestasi sama bagusnya. Hingga, kejayaan bulutangkis Indonesia kembali berkibar.

Wassallam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun