Mohon tunggu...
Alaysa Nichmatul Alaniah
Alaysa Nichmatul Alaniah Mohon Tunggu... -

someone with great dream to be writer

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cantieq, Riwayatmu Kini

2 November 2013   11:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:41 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sketsa cinta tertuang tak sempurna dalam dimensi Hawa

Kepingan hasrat tanpa warna menuai hitam lumatkan gelegar rasa

Rasa di cintai pendamping hati untuk sehidup tak semati

Rasa di rindui sang buah hati untuk mendekap buliran mimpi

Rasakan tenang hanyalah harap hati untuk terpatri

Ini tentang lakon yang ku sebut hawa

Dengan gulungan konde dan atribut kebaya, menuntut peran sosok tenang didalam rumah

Hingga kehidupan merenggut ketenangan sukma, menuntut peran ganda dalam keterbatasan cara

Satu sisi menyalak garang di setiap peluang, merakit kelembutan di sisi lainya...

Kini sang hawa bergumam riang dalam kesepian

Menarik matahari untuk penuhi geliat kehidupan

Menyisipkan pertengahan malam di sudut cinta buah hati yang terlalaikan

Setiap darah menuntut cinta

Mengalir diam sematkan jejak kecewa

Tanpa mengikuti arus kefitrahanya, aliran darah hanya akan bermuara pada durjana...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun