Sketsa cinta tertuang tak sempurna dalam dimensi Hawa
Kepingan hasrat tanpa warna menuai hitam lumatkan gelegar rasa
Rasa di cintai pendamping hati untuk sehidup tak semati
Rasa di rindui sang buah hati untuk mendekap buliran mimpi
Rasakan tenang hanyalah harap hati untuk terpatri
Ini tentang lakon yang ku sebut hawa
Dengan gulungan konde dan atribut kebaya, menuntut peran sosok tenang didalam rumah
Hingga kehidupan merenggut ketenangan sukma, menuntut peran ganda dalam keterbatasan cara
Satu sisi menyalak garang di setiap peluang, merakit kelembutan di sisi lainya...
Kini sang hawa bergumam riang dalam kesepian
Menarik matahari untuk penuhi geliat kehidupan
Menyisipkan pertengahan malam di sudut cinta buah hati yang terlalaikan
Setiap darah menuntut cinta
Mengalir diam sematkan jejak kecewa
Tanpa mengikuti arus kefitrahanya, aliran darah hanya akan bermuara pada durjana...