Mohon tunggu...
HADI PURWADI
HADI PURWADI Mohon Tunggu... -

saya bukan siapa-siapa -- sebutir debu di alam semesta.

Selanjutnya

Tutup

Politik

PUSKABTIS: Pusat Pengkajian Data & Kabar Mistis

17 Juli 2014   22:25 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:02 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perhatian !:


  • Nama, istilah, akronim dalam tulisan ini adalah "genuine" alias orisinil alias tidak konotatatif atau berasosiasi dengan nama, istilah, akronim yang pernah ada dan mungkin pernah anda kenal sebelumnya.

  • Pembaca dilarang keras berimajinasi atau menafsirkan sebagian atau seluruh tulisan ini. Segala bentuk imajinasi atau tafsir atas tulisan ini adalah "ilegal" dan haram hukumnya.

  • Penulis tidak bertanggung jawab atas akibat, dampak buruk, efek samping maupun kerugian - moril & materiil -- yang mungkin timbul akibat pembaca melalaikan peringatan ini.

*****

Perkenalkan, saya direktur eksekutif lembaga survey PUSKABTIS (mohon diperhatikan huruf-hurufnya dengan seksama supaya tidak salah baca). Lembaga survey no satu di Indonesia. Bersama ini saya menawarkan jasa surveyQuick Count kepada sudara-sudara sebangsa dan setanah air. Perlu diketahui Quick Count adalah keahlian kami. Tidak seperti lembaga survey yang lain, quick count yang kami lakukan sangatlah berbeda. Kenapa berbeda? Karena dengan metodologi dan teknologi yang kami miliki bisa membuat anda menang telak meskipun sebenarnya anda KO terkapar berdarah-darah.

Keahlian kami yang lain adalah membuat orang-orang terhormat yang cerdas &  terdidik bisa  terhipnotis aura mistis, sehingga tidak bisa membedakan lagi mana yang waras dan mana yang tidak. Itulah kami. PUSKABTIS. Pusat Pengkajian Data dan Kabar Mistis.

Sebelumnya perkenankan saya ‘mengedukasi’ sudara-sudara terlebih dahulu mengenai lembaga survey ini supaya sudara-sudara tidak ragu-ragu lagi menggunakan jasa PUSKABTIS.

Paling penting yang perlu sudara-sudara ketahui adalah: secara umum lembaga survey dapat dibagi menjadi dua kategori. Pertama, lembaga survey profit oriented. Lembaga survey ini mirip seperti perusahaan yang mencari profit usaha. Karena itu siapapun yang menggunakan jasa lembaga survey ini dipastikan harus membayar sejumlah uang sesuai tarif atau nego sesuai kesepakatan.

Tetapi jangan berburuk sangka dulu, meskipun “bayaran” tapi bukan berarti lembaga survey ini tidak bisa bekerja secara professional. Lembaga survey ”bayaran” yang professional tetap mengedepankan metodologi, kaidah-kaidah statistik, ilmu pengetahuan dan etika dengan hanya memberikan data yang benar dan tidak memanipulasi data dengan cara apapun. Data yang orisinil ini sangat berguna bagi customer atau pengguna jasa untuk memperbaiki kinerja sesuai kebutuhan pengguna jasa.

Selain yang professional, tentu saja ada lembaga survey yang tidak professional alias abal-abal. Saya tidak perlu menjelaskan lebih detail. Saya yakin sudara-sudara pasti sudah paham maksudnya. Lembaga survey “bayaran” abal-abal ini akan menggunakan segala cara untuk memenuhi keinginan customernya. Contohnya? Ada deh…

Kedua, lembaga survey non profit oriented. Lembaga survey yang ini selain bekerja secara professional, tidak memungut bayaran, juga bekerja secaraindependen (bebas pesanan dari pihak manapun). Lembaga survey non profit memberikan data yang sahih dan dapat dipercayauntuk masyarakat demi kepentingan bersama bangsa dan negara. Salah satu contohnya adalah Litbang Kompas.

Nah, Kembali ke awal lagi, PUSKABTIS adalah lembaga survey spesialis quick count non profit oriented propesional sekelas Litbang Kompas. Bahkan tidak berlebihan kalau saya bilang jauh lebih hebat dan propesional dibanding Litbang Kompas. Sudara-sudara harus tau Litbang Kompas masih dibiayai oleh Kompas-Gramedia Grup, masih perlu duit. PUSKABTIS tidak minta-minta duit. Kita kaya Bos! Punya pohon duit.

Hebat kan? Pohon duit bro…

Jadi kalau siapa itu si Muluk-Muluk dari Persepsi itu bilang kita gak punya kantor, itu bohong besar Bos. Kita juga bukannya gak mau diaudit-audit. Kita sengaja gak datang karena percuma, metodologi dan teknologi quick count kita sudah terlalu canggih. Percuma. Si Muluk-Muluk dan kawan-kawan itu pasti tidak paham metodologi dan teknologi kita. Salah satu bukti kecanggihan metodologi kita yaitu tadi : pohon duit Bos!

Sudara-sudara jangan berpikir pohon duit itu pohon yang berdaun duit atau seperti pohon angpau waktu imlek. Kalau sudara-sudara berpikir seperti itu berarti ilmu politik sudara-sudara masih cetek. Pohon duit itu pohon beneran. Pohon besar berdaun rimbun dan biasanya dihuni banyak dedemit. Betul sekali. Pohon beringin. Di bawah pohon beringin rimbun itulah banyak orang menaruh duit, ada yang dibungkus koran, ada yang ditaruh dalam karung, dikardusin atau dimasukkan dalam koper. Itulah pohon duit.

Pohon duit kita itu istimewa Bos. Hanya ada satu di seluruh dunia. Memang banyak pohon beringin, tapi hanya satu yang pohon duit. Membedakanya sangat mudah:  kalau ada burung garuda bertengger disitu -- itulah pohon duit. Kalau tidak ada burung garudanya -- itu hanya pohon beringin biasa. Kata orang burungnyapun  bukan burung sembarangan tetapi seekor burung garuda yang sangat langka yaitu burung garuda merah.

Katanya sih begitu, tapi menurut pengamatan saya yang sudah berpengalaman mengambil sampling data survey-- burung itu warnanya bukan merah tapi hitam. Dan bentuknyapun lebih mirip burung gagak pemakan bangkai dari pada burung garuda.

***

Sebagai referensi, PUSKABTIS juga sering menjadi parnert partai politik. Untuk menaikkan elektabilitas? Bukan! Untuk menghipnotis para politikusnya sehingga selalu merasa hebat, nomor satu, dipercaya rakyat, mendapatkan mandat dari rakyat dan seterusnya. Pendek kata kami bisa membuat para politikus mabok kemenangan dan mereka tidak menyadari kalau sebenarnya sedang berhalusinasi. Itulah keahlian kami.

Salah satu klien kami adalah parpol yang saat ini sedang membangun koalisi. Kalau saya tidak salah ingat namanya Koalisi Preman-nen. Koalisi Premanen adalah koalisi para preman untuk mengintimidasi dan memperluas lahan parkir liar.

Anggota koalisi premanen ini adalah:

1). Partai Nasional Amat. Partai politik ini  memiliki tokoh ikonik:  seorang kakek yang sok nasionalis.

2). Partai Persatuan Pembambungan (mbambung adalah istilah jawa untuk seseorang yang ‘nakal’ atau perilakunya tidak baik), sesuai namanya tokoh elit partai ini suka “mbambung”, seperti  mengkorupsi dana haji atau mengkorup percetakan Alquran.

3). Partai Kelihatanya Suci. Partai ini setali tiga uang. Sami mawon. Pada bae. Sarua Keneh. Meskipun massa akar rumputnya terkenal bersih dan militan tapi elitnya senang bermain yang kotor-kotor. Termasuk main kotoran sapi. Mereka adalah biang kerok dari tingginya harga daging sapi dan menjadi penyebab tak langsung maraknya bakso daging celeng. Coba kalau harga daging sapi terjangkau pasti tukang baksopun tak sudi mencampur dengan daging celeng.

Masih ada satu partai lagi yaitu Partai Demo Syahwat. Sesuai namanya elite Partai ini syahwat korupsinya sangat tinggi. Tidak heran kalau banyak tokohnya yang masuk bui.

Mereka adalah contoh kecil dari keberhasilkan dan kehebatan PUSKABTIS. Anda tertarik?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun