Semilir anging bertiup dalam kepala
Nyiur melambai mengisi kelopak mata
Deburan ombak menggantikan lidah bergerak
Rona pagi menyelimuti hati hingga hilang gelap dan sepi
Nikmat mana lagi yang masih kita cari
Hamparan taman bunga warna warni menghias kulit ari
Kucauan burung bernyanyi merdu hiasi daun telinga pagi
Dalam sapa dan canda riang gembira
Sungguh aku tak bisa menyangka
Badai topan menghancurkan masih jadi doa
Tsunami ganas menenggelamkan adalah angan diusahakan agar jadi kenyataan
Juga indahnya warna-warni diinjak-injak hingga tak berbentuk lagi
Kemurungan apa ingin kalian persembahkan
Derita dan air mata mana membuat kalian bahagia
Sungguh aku tak mampu menyimak sejernih mereka
Pengap penuhi rongga dada seakan terkurung dalam goa tak berjendela
(Sungai Limas, 16 Oktober 2019)