Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Malam yang Menelan Siang

2 September 2019   20:52 Diperbarui: 2 September 2019   21:16 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih kurangkah kepala aku tundukkan di kakimu
Keringat berjatuhan hanya mencuci senyuman bangga
Sementara, lidahmu ucapkan terimakasih
Wajah mendongak seakan berkuasa, kau rampas segala asa

Tangan teranyam
Semut berkeliaran memotong urat syaraf
Dalam kepala ia berikan sambungan patah-patah
Demi kalian semua aku lakukan

Malam ini, aku buka lagi catatan-catatan
Benar kata guruku dahulu
Tidak ada yang hitam selain malam
Tidak ada yang terang selain siang

Baru aku sadari
Jika senja tiba, hanya kepala yang punya mata mampu bedakan gelap dan remang-remang
Atau ketika pagi, hanya yang punya hati yang sanggup bersaksi
Bahwa matahari tak pernah ingkar janji

(Sungai Limas, 02 September 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun