Tetangga juga bukan debt collector (penagih hutang) yang harus mengejar-ngejar kita untuk meminta haknya, termasuk ketika kita menjadikan itu dasar untuk konflik. Bisa jadi kita tidak akan dipercaya lagi dan bahkan dihindari.
Saat meminjam, perlu diingat bahwa tetangga juga mungkin sangat membutuhkan barang tersebut, tetapi bisa jadi mereka lebih memprioritaskan kita terlebih dahulu.
Berinisiatiflah untuk lebih dulu mengembalikan setiap barang pinjaman, bahkan jika tetangga tidak memintanya sekalipun, karena bisa saja rasa malu tetangga untuk meminta lebih besar daripada rasa malu kita untuk tidak mengembalikan.
Cara ini perlu dilakukan sebagai usaha menjaga relasi kita dengan tetangga tetap harmonis. Selain itu tidaklah elok jika tetangga harus “mengemis” barang miliknya sendiri.
Tetangga kita adalah saudara. Jika ia meminjamkan sesuatu dengan sukarela maka kembalikanlah juga dengan sukarela dan sukacita, bukan dengan suka alasan. Ingat, meminjam tidak sama dengan meminta.