Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

esai

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perkembangan Industri Startup dan Tren Arus Baru

17 Mei 2024   19:50 Diperbarui: 17 Mei 2024   20:33 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS


Oleh: Eko Windarto

Industri startup telah menjadi daya tarik besar bagi para investor dalam enam tahun terakhir sejak 2015. Menurut data Crunchbase, investasi modal ventura global mencapai lebih dari $150 miliar pada tahun 2018, dan angka ini terus meningkat di tahun-tahun berikutnya. Namun, ketika pandemi COVID-19 melanda pada 2020, perkembangan industri startup membuat para investor merasa skeptis tentang masa depan startup.

Namun, kenyataannya justru sebaliknya. Pandemi COVID-19 telah mendorong perkembangan industri startup sebagai alternatif untuk perusahaan besar. Startup mulai menawarkan solusi digital untuk berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Beberapa industri startup yang berkembang pesat selama pandemi COVID-19 antara lain fintech dan edtech.

Fintech, singkatan dari financial technology, berkembang pesat selama pandemi COVID-19. Melihat adanya peningkatan penggunaan layanan digital banking dan pembayaran online selama pandemi, banyak fintech memanfaatkan situasi ini dengan meluncurkan produk dan layanan mereka. Sejumlah fintech mengoptimalkan teknologi dan inovasi otomatisasi untuk memenuhi kebutuhan transaksi digital pada saat pandemi.

Contoh inovasi fintech yang berkembang pesat selama pandemi adalah penerapan teknologi pembayaran digital yang mudah dan aman. Payment gateway Indonesia seperti DOKU, Tokopedia Payment, Uang Teman, dan lain-lain memiliki kontribusi besar dalam menumbuhkan ekosistem fintech di Indonesia. Penggunaan sistem pembayaran non tunai dan digital wallet mengalami kenaikan yang besar, ini terjadi karena transaksi non tunai lebih menguntungkan, lebih aman dari sentuhan fisik, hingga lebih mudah dilakukan dimana saja dan kapan saja.

Startup edtech juga menjadi sorotan saat pandemi COVID-19. Edtech, singkatan dari education technology, mulai menawarkan solusi pembelajaran jarak jauh, dengan memanfaatkan teknologi seperti platform pembelajaran dan aplikasi mobile untuk memudahkan proses belajar mengajar. Sekolah, kampus, dan lembaga kursus menggunakan edtech untuk terus memberikan layanan edukasi pada saat pandemi. Di Indonesia, beberapa edtech yang populer seperti Ruangguru, Zenius, dan Quipper terus mengembangkan platform mereka agar mudah diakses dan mampu memberikan fitur-fitur penunjang belajar yang lebih baik.


Selain fintech dan edtech, ada beberapa sektor lain yang didominasi oleh startup seperti kesehatan (healthtech), logistik (logtech), dan properti (proptech).

Kesehatan dan teknologi kesehatan menjadi sorotan selama pandemi COVID-19. Banyak startup healthtech berfokus pada penyediaan solusi non-farmasi melalui aplikasi kesehatan dan platform digital. Selain itu, startup healthtech juga memanfaatkan teknologi seperti wearable device untuk memantau kesehatan bagi pasien dengan penyakit tertentu.

Startup logtech menawarkan solusi manajemen logistik. Seiring dengan perkembangan e-commerce yang pesat, pengiriman barang melalui ekspedisi merupakan elemen penting dari ekosistem perdagangan digital. Startup terkait logistik menawarkan solusi penjadwalan pengiriman dan optimasi efisiensi alur distribusi barang.

Sementara startup proptech memberikan inovasi pada dunia properti, dengan menggunakan teknologi untuk menciptakan pengalaman baru dalam bidang properti. Teknologi yang digunakan dapat membantu mempermudah pembelian, penjualan, dan sewa properti.

Perkembangan industri startup selama pandemi COVID-19 telah menciptakan tren arus baru dalam banyak sektor. Startup mulai lebih bergantung pada solusi digital dan teknologi untuk mengatasi tantangan baru di dunia bisnis. Dengan pengembangan teknologi yang terus berkembang, dapat diprediksi bahwa investasi di industri startup akan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan. Oleh karena itu, startup yang mampu menyesuaikan diri dengan tren baru di dalam ekosistem startup, akan terus berkembang pesat di masa yang akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun