Mohon tunggu...
Eko To
Eko To Mohon Tunggu... Penulis

Menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kearifan Leluhur dalam Zaman Modern: Menjalani Hidup dengan Bijak

16 Mei 2025   11:06 Diperbarui: 16 Mei 2025   11:06 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kearifan Leluhur dalam Zaman Modern: Menjalani Hidup dengan Bijak

Oleh: Eko Windarto


 
Pitutur leluhur mengandung hikmah dan petuah yang masih relevan hingga saat ini, meskipun zaman terus berubah dan nilai-nilai tradisional seringkali diabaikan oleh generasi modern. Peribahasa "Zaman edan, yen ra edan ora keduman, nanging becike wong kang waspodo" menegaskan pentingnya kesadaran dan kewaspadaan dalam setiap tindakan, meskipun lingkungan sekitar mungkin terasa kacau.

Di era di mana banyak orang merasa pintar dan terdidik, namun seringkali kurang memiliki etika dan moral yang baik dalam berinteraksi dengan sesama, pesan dari pitutur leluhur menjadi semakin relevan. Banyak generasi muda yang cenderung egois, tidak menghargai nilai-nilai luhur, dan lebih mementingkan diri sendiri tanpa memperhatikan dampaknya pada orang lain.

Namun, bagi merekalah yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal dan memegang teguh ajaran dari kitab suci, mereka dianggap beruntung. Karena dengan memahami secara mendalam dan mengamalkan ajaran yang terkandung dalam kitab suci, baik itu Al-Qur'an, Bible, atau kitab suci lainnya, seseorang dapat menemukan petunjuk hidup yang benar dan menjalani kehidupan dengan penuh hikmah dan keteladanan.

Dengan menjaga isi dan makna kitab suci yang tersemayam dalam hati, seseorang akan selalu terhubung pada kebijaksanaan Ilahi dan mendapat perlindungan dari Sang Pencipta. Keyakinan pada nilai-nilai ketuhanan dan kebenaran akan membimbing langkah dan tindakan seseorang sehingga jiwa dan raga tetap terjaga dan terlindungi dari godaan dan kecenderungan negatif.

Dalam konteks modern yang serba kompleks dan penuh godaan, menjaga kesucian hati dan kesadaran spiritual menjadi suatu keharusan. Pitutur leluhur mengingatkan kita bahwa meskipun zaman terus berubah, nilai-nilai kebijaksanaan luhur dan ketaatan pada ajaran agama tetap menjadi pegangan yang kokoh dalam menjalani kehidupan. Oleh karena itu, menjaga kesucian hati dan mendalami makna ajaran agama adalah kunci dalam menjalani kehidupan dengan penuh keberkahan dan harmoni.

Kewaspadaan dalam Menghadapi Tantangan Zaman Modern

Di tengah arus informasi yang begitu cepat dan perkembangan teknologi yang semakin pesat, tuntutan untuk tetap menjaga kearifan leluhur dan nilai-nilai keagamaan menjadi semakin penting. Generasi muda saat ini dihadapkan pada berbagai godaan dan tantangan yang mungkin tidak pernah dihadapi oleh leluhur mereka. Oleh karena itu, kewaspadaan dalam memilih aksi dan tindakan yang sesuai dengan ajaran agama dan nilai-nilai luhur sangatlah penting.

Tidak hanya itu, perilaku yang santun dan kepedulian terhadap sesama juga merupakan hal yang seringkali terabaikan di zaman modern ini. Banyak dari generasi muda yang tergila-gila dengan kesuksesan material dan popularitas, tanpa mempertimbangkan dampaknya pada lingkungan sekitar. Petuah mengenai becike wong kang waspodo menjadi pengingat bahwa keberanian untuk tetap teguh pada nilai-nilai kebaikan dan kesopanan adalah tanda kebijaksanaan sejati.

Kekuatan Dalam Kebijaksanaan Ilahi

Ketika seseorang mampu memahami dan mengamalkan ajaran yang terkandung dalam kitab suci, mereka akan merasakan kekuatan spiritual yang membimbing setiap langkah kehidupan mereka. Kepercayaan pada kebijaksanaan Ilahi akan memberikan ketenangan dan perlindungan di tengah-tengah cobaan dan godaan yang ada. Dengan menjaga kesucian hati dan jiwa, seseorang akan mampu menjalani kehidupan dengan penuh keyakinan dan ketentraman.

Membangun Harmoni Hidup

Menghayati pitutur leluhur dan memegang teguh nilai-nilai luhur dapat membantu seseorang dalam membangun harmoni hidup. Dengan menjadikan ajaran agama sebagai pedoman utama dalam bertindak dan bersikap, seseorang akan mampu meraih kebahagiaan dan kedamaian batin. Perilaku yang santun, kasih sayang terhadap sesama, dan kesadaran akan keberkahan hidup akan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun