Mohon tunggu...
Eko To
Eko To Mohon Tunggu... Penulis

Menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Edisi 3 -- "Marxisme, Kapitalisme, dan Harga Bakso"

11 Mei 2025   07:17 Diperbarui: 11 Mei 2025   07:17 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

EDISI 3 -- "Marxisme, Kapitalisme, dan Harga Bakso"

Oleh: Gareng & Petruk (dalam bayangan Eko Windarto)

 

Gareng: "Truk, aku heran, kenapa ya bakso di warung Bu Sarti sekarang kecil-kecil tapi harganya kayak tiket konser K-Pop?"

Petruk: "Itu, Le, namanya inflasi! Tapi tenang, kata Karl Marx, itu semua akibat ulah kaum borjuis yang nguasai alat produksi. Bakso pun dijadikan alat akumulasi modal!"

Gareng: "Lha, trus proletar kayak aku ini dapatnya cuma kuah?"

---

Ketimpangan: Dari Buku ke Perut

Dalam teori Karl Marx, masyarakat terdiri dari dua kelas utama: borjuis (yang punya) dan proletar (yang kerja rodi). Tapi kalau di kampung kita, borjuis itu yang bisa parkir Alphard depan minimarket dan beli cilok seratus ribu, sementara proletar? Ya, kita ini... ngantri minyak goreng dan berharap dapat amplop pas pemilu.

Petruk: "Gareng, ini bukan cuma teori. Lihat tuh, anak-anak kampus demo soal UKT naik. Katanya pendidikan buat semua, tapi yang daftar harus bawa surat tanah!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun