Mohon tunggu...
Eko Nurwahyudin
Eko Nurwahyudin Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar hidup

Lahir di Negeri Cincin Api. Seorang kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Rayon Ashram Bangsa dan Alumni Program Studi Hukum Tata Negara UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Motto : Terus Mlaku Tansah Lelaku.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mengajari Seekor Lembu Membaca

25 Maret 2022   11:29 Diperbarui: 25 Maret 2022   11:50 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengajari Seekor Lembu Membaca

            Suatu hari Sultan Aaron menitahkan salah seorang penggawa memanggil Abu Nawas.

"Abu, kau harus menghadap Sang Sultan sekarang," ujar si penggawa kepada Abu Nawas.

Abu Nawas mengikuti si penggawa ke istana. Setelah jenak bersimpuh di sana ia berkata, "Apa yang musti saya lakukan, Baginda?"

"Aku membutuhkan pertolonganmu, Abu. Setiap orang tahu bahwa kau seorang pria yang amat cerdas. Oleh karenanya, kupikir kau dapat membantuku mengajari lembuku membaca. Kalau kau tidak bisa, aku akan menghukummu!"

Abu Nawas tidak punya pilihan. Ia terima titah itu dan membawa lembu itu pulang. Sesampainya ia di rumah, ia ikat lembu itu di pohon palem di belakang rumahnya.

Keesokan harinya ia pergi ke halaman belakang dengan sebuah tongkat rotan. Ia sabet hewan itu lagi dan lagi. Lembu itu melenguh lagi dan lagi. Ia terus menyabetnya sambil berkata, "Kau, Sultan atau Aku?"

Ia lakukan hal itu setiap pagi. Makin dan semakin banyak orang tahu apa yang ia lakukan. Suatu hari kabar itu sampai ke Sultan. Sang Sultan naik pitam mendengar hal itu. Ia utus seorang penggawa memanggil Abu Nawas.

"Abu, mengapa kau tak memberiku laporan atas tugasmu?" tanya Sang Sultan manakala Abu Nawas bersimpuh di hadapannya.

"Saya mohon maaf dengan sangat, Baginda. Saya sangat sibuk mengajari lembu itu membaca sehingga saya lupa untuk melapor. Setiap pagi dan sore saya mengajarinya membaca," jawab Abu Nawas.

"Apakah kau berhasil?" tanya Sang Sultan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun