Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Karena Ini Menulisku Amburadul

3 November 2021   21:46 Diperbarui: 3 November 2021   21:49 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Balada Penulis miskin. Itu rencana judul yang ingin kusematkan pada artikel ini. Namun setelah saya pertimbangkan, ternyata penulis itu sebenarnya kaya. 

Wujud kekayaannya adalah intelektualitas seluas samudra, pemilik sumber ide yang mampu menginspirasi semua orang yang mau membaca dan mencintai dunia literasi. 

Kenyataannya, tak semua orang, mampu menulis. Kemampuan menulis itu istimewa lho. Tapi kenapa ada penulis terkendala dalam proses kreatif membuat kontennya? Jawabnya adalah: Karena ini menulisku amburadul. Selamat membaca.

Dibalik kehidupan seorang Penulis 

Tak semua penulis itu punya kehidupan yang bahagia, tak ada masalah pribadi dan hidupnya asyik asyik saja. Dibalik kehidupan seorang penulis itu ada warna warni kisah. 

Tak semuanya mampu secara finansial. Bagi yang sudah mapan secara finansial, jelas no problem. Mau menciptakan fasilitas yang diinginkan, tak ada masalah. Asyik asyik saja. 

Namun bagaimana dengan penulis yang minim finansial? Mampukah dia eksis saat diri pribadinya lapar dan tidak mampu beli walau hanya sepiring nasi putih. 

Diajak zoom meeting juga Ndak bisa gabung karena tidak punya paket data. Diundang offline juga tidak bisa hadir, karena tak punya transport. Penulis kaya jelas tak pernah punya kisah dorong motornya karena tak mampu beli bensin. 

Keadaan dibalik kehidupan seorang penulis sangat mempengaruhi proses kreatifnya. Mampukah menulis ciamik, saat dirumah sang penulis ternyata tak kuasa menanak nasi, tak mampu beli gas dan ditangisi anaknya karena lapar. 

Memang itu ranah Masalah pribadi, tapi itulah beban yang harus ditanggung seorang penulis dikehidupan nyata. Mau tidak mau harus terjun dipekerjaan yang lain diluar dunia menulis untuk mendapatkan cuan. 

Energinya terkuras untuk giat banting tulang disektor yang lain. Terus kapan dia punya waktu enjoy untuk menulis?

Atasi dengan Management konflik 

Semua manusia pasti punya masalah, dan tak semua pribadi mampu mengatasi masalahnya secara tuntas. Kemampuan management konflik berbeda beda. Ada yang fast respon, ada yang panik, dan ada yang kolaps. 

Semua tergantung pribadi masing masing. Konflik konflik diluar dunia menulis, memang dihadapi semua penulis. Bukan hanya penulis, tapi semua profesi dan penghobby faktanya punya masalah dalam kehidupannya. 

Dan cara keluar dari semua konflik itulah yang harus dimiliki. Kemampuan mengatasi masalah dengan management konflik harus ditingkatkan kapasitasnya, agar apapun masalah yang terjadi, sang penulis tetap punya power untuk berkarya.

Moodbooster anti amburadul 

Resep menulis tetap receh, renyah dan Ndak ada matinya terletak pada kemampuan sang penulis membangun mindset pribadi. Sebuah konsep moodbooster anti amburadul. Apakah itu? Tiap penulis punya caranya sendiri, tapi secara garis besar hal tersebut diawali sebagai motivasi menulisnya. Kenapa menulis? 

Motivasi menulis harus dijadikan dasar. Jika motivasinya lemah dan kendor, follow up dari keberlanjutan kariernya didunia menulis akan amburadul, tidak konsisten dan tiba tiba berhenti. Haruskah pensiun dari menulis? 

Dalam dunia Hobby, istilah pensiun tiba tiba sering terjadi, karena dia menjalankan Hobby tidak konsisten dan tidak punya motivasi dasar kenapa dia ada dihobby dimaksud. 

Jika motivasi kuat, apapun yang terjadi moodbooster menulisnya akan tetap berapi api. Sekalipun dompetnya zonk, dia ya tetap menulis. Tetap berkarya.

Berkumpul dalam Energi Positif 

Tak hanya penulis, semua manusia sebenarnya adalah makhluk sosial yang membutuhkan manusia yang lain untuk bersosialisasi. 

Berbagai komunitas itu dibangun untuk kepentingan sinergi bersama orang orang didalamnya. Seberapa hebat dirimu, kamu masih membutuhkan orang lain untuk curhat. Minimal dia pasangan hidupmu. 

Sinergi sesama penulis juga perlu dibangun, dan itu bisa diketemukan didalam komunitas seide denganmu. Energi positif dari teman temanmu adalah kunci. 

Mereka adalah motivator yang akan mensupport dirimu saat kamu mengalami konflik internal. Jadi berkumpulah dengan orang orang yang memiliki energi positif. Jangan batasi dirimu bergaul dengan orang orang yang itu itu saja. 

Bangun sinergi kreatif dengan orang orang baru. Tak perlu malu lompat pagar dari pola lama hidupmu, karena hidup sesungguhnya berdinamika. Terus bergerak. Jadi teruslah menjemput takdir terbaru hidupmu dengan teman teman yang baru.

Petuah Albert Einstein

Petuah Albert einstein. (SUMBER GAMBAR: indiegogo.com)
Petuah Albert einstein. (SUMBER GAMBAR: indiegogo.com)

Petuah diatas adalah selaras dengan ilmu padi dalam falsafah Jawa. Semakin berisi semakin merunduk. Ego pribadi kita, menentukan cara kita bergaul dan bersosialisasi dengan manusia yang lain. Ego kita menentukan cara kita dihargai oleh orang lain. 

Dengan menata ego pribadi, kita akan mampu bersosialisasi dengan baik disemua tempat. Seseorang yang egois dan omdo, tidak disukai banyak orang. 

Penulis harus punya tempat nyaman untuk duduk dan menciptakan karyanya. Dimana? Hanya penulis sendiri yang bisa merasakan. Tempat me time to creatif power harus dimiliki. 

Tak semua tempat itu punya energi positif yang mendukung proses kreatifmu. Disaat rumahmu tak kondusif untuk proses menulis karena adanya konflik internal, maka carilah tempat lain. 

Hunting tempat nyaman harus dilakukan agar kamu punya tempat melanjutkan passionmu menulis. Jika kamu bertahan ditempat yang menyiksamu dan kamu tidak kerasan didalamnya, terus kapan kamu berkarya?

Introspeksi diri dengan ilmu padi tetap harus dilakukan. Ada saatnya bertahan, ada saatnya pergi. Setelah kamu menilai kapasitas egomu, bukan harus pensiun yang kamu lakukan, tapi tetap berkarya maksimal ditempat terbaik yang nyaman.

Semoga inspirasi ini membuat sahabat penulis tetap berkarya maksimal dan jauh dari amburadul. Apapun yang terjadi, moodboostermu tetap kencang dengan motivasi kuat menghadapi badai. 

Orang yang hebat adalah mereka yang tetap tegar menghadapi badai ujian berkali kali dalam hidupnya dan selalu bangkit sebagai pemenang dengan karya terbarunya. 

Bagaimana dengan Anda?

Malang, 3 November 2021
Oleh Eko Irawan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun