Mohon tunggu...
Eko Wahyudi Antoro
Eko Wahyudi Antoro Mohon Tunggu... Konsultan statistik dan pendidikan

Konsultan, penulis dan pegiat lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rumus Rezeki dan Keteguhan Iman: Ketika Usaha Tidak Langsung Berbuah, Apakah Tuhan Sedang Diam..?

22 April 2025   08:47 Diperbarui: 22 April 2025   08:47 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Sudah sedekah, sudah shalat malam, sudah doa tak putus-putus, tapi pertolongan Allah belum juga datang. Salah saya di mana?"

Pertanyaan itu bukan hanya terlintas di kepala saya. Mungkin, Anda juga pernah merasakannya. Saat semua usaha dilakukan, semua doa diucap, semua energi dikerahkan---namun balasan yang diharap tak kunjung tiba. Bahkan yang datang justru kegagalan demi kegagalan, tagihan demi tagihan, tekanan demi tekanan.

Apakah Tuhan sedang menguji? Atau... apakah Tuhan sedang diam?

Rumus Spiritual: Apa yang Kau Beri, Itulah yang Kau Tuai

Dalam Islam, konsep balasan amal dan rezeki ditegaskan secara gamblang:

"Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya, dan Dialah Pemberi Rezeki yang sebaik-baiknya." (QS. Saba': 39)

Ayat ini sering menjadi motivasi. Tapi juga bisa jadi bumerang saat ekspektasi terlalu duniawi: mengharap balasan cepat, konkret, dan terukur.

Padahal, rezeki bukan hanya materi. Rezeki bisa berupa:

  • terhindar dari penyakit berat,

  • anak-anak yang saleh,

  • atau hati yang lapang di tengah badai hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun