Pada era kolonial, Belanda melihat potensi strategis Gumitir. Jalur kereta api oleh Staatsspoorwegen dibuka pada 10 September 1902, menghubungkan Jember dan Banyuwangi. Tak hanya itu, pada 13 Agustus 1934, pabrik pengolahan kopi Goenoeng Goemitir resmi beroperasi. Perkebunan kopi robusta di kawasan ini hingga kini masih menjadi salah satu komoditas unggulan.
Selain perkebunan, kawasan ini juga menjadi jalur penting lintas kereta api. Dua terowongan bersejarah, yakni Terowongan Mrawan dan Terowongan Garahan, yang masih aktif hingga sekarang. Stasiun Mrawan dan Stasiun Garahan berfungsi sebagai persilangan kereta, dengan Stasiun Garahan juga melayani penumpang Kereta Api Pandanwangi.
Pada masa pendudukan Jepang, kawasan ini semakin diperkuat sebagai jalur strategis. Serdadu Dai Nippon membangun sebuah gua pertahanan dari beton tebal berukuran 6 x 8 meter. Gua Jepang yang berlokasi sekitar 100 meter dari Watu Gudang itu difungsikan untuk mengawasi jalur kereta api. Hingga kini, gua tersebut masih menjadi saksi sejarah dan daya tarik wisata sejarah.
Kompasianer bila jalan-jalan ke Banyuwangi sempatkan mampir ke Cafe & Resto Area Gumitir istirahat sebentar sambil menikmati alam terbuka yang menyejukkan mata.
Sidoarjo, 26 September 2025
Eko Setyo Budi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI