Mohon tunggu...
Eko Setyo Budi
Eko Setyo Budi Mohon Tunggu... Pemerhati Budaya

Menulis buku untuk peradaban, sejarah dan amal jariah. Suka traveling, kuliner dan olahraga jalan kaki/jogging.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Kisah Petani Senior yang Meneruskan Tambak Udang dari Kakek-Neneknya (Bag.2)

10 September 2025   11:50 Diperbarui: 10 September 2025   15:39 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Budidaya udang windu (Sumber: dok.pribadi )

Cerita Petani: Kisah Petani Senior Yang Meneruskan Tambak Dari Kakek-Neneknya (Bag.2)

Sahabat Kompasianer., Saya melanjutkan tulisan pada bagian/episode 1 berjudul "Sejarah Budidaya Udang Windu Sidoarjo: Dari Tradisi ke Organik".

Sejarah kehidupan masyarakat Sidoarjo berada wilayah delta (diapit sungai Porong dan Sungai mas) yang subur mengandalkan pertanian/perikanan seperti budidaya tambak udang dan ikan bandeng.  Budidaya udang dan ikan bandeng Kabupaten Sidoarjo sudah ada sejak 150 tahun (1,5 abad) lalu hingga sekarang masih dipertahanan.

Penghasil (produksi) ikan Sidoarjo termasuk terbesar di  Propinsi Jawa Timur. Kabupaten Sidoarjo dikarunia alam yang melimpah berupa tanah rawa di pesisir timur sangat cocok untuk pertanian tambak yang ketergantungan pada air pasang surut laut dan kelestarian hutan bakau (mangrove) menjadi ciri khas yang masih dipertahankan hingga saat ini.

Udang windu (Sumber: Freepik/Kredit Foto)
Udang windu (Sumber: Freepik/Kredit Foto)

Budidaya udang windu sejak lama menjadi bagian penting dari denyut kehidupan masyarakat Sidoarjo. Dari generasi ke generasi, tambak diwariskan sebagai sumber penghidupan, sekaligus simbol keterikatan masyarakat dengan alam pesisir.

Namun, di era perdagangan bebas dan pasar global, tuntutan terhadap produk perikanan tidak lagi sebatas jumlah panen. Pasar kini menuntut mutu, keamanan pangan, dan keberlanjutan lingkungan.

Panen udang windu di Sidoarjo  (Sumber: dok.pribadi)
Panen udang windu di Sidoarjo  (Sumber: dok.pribadi)

Inilah tantangan besar yang dihadapi para petani tambak Sidoarjo. Mereka tidak hanya harus menjaga kualitas udang windu, tetapi juga membuktikan bahwa usaha tambak tetap sejalan dengan prinsip ramah lingkungan. Hal ini sejalan dengan konsep sustainability atau kesinambungan yang menjadi syarat utama produk perikanan diterima di pasar internasional.

Pada tahun 2002, seorang petani tambak senior, H.M. Qosim, pernah menegaskan pentingnya dasar hukum kepemilikan tambak untuk mendukung keberlanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun