Mohon tunggu...
Ekky Erdiansyah
Ekky Erdiansyah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Sedikit bicara, banyak mengetik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa Benar Indonesia Darurat Nyinyir?

13 November 2018   13:37 Diperbarui: 13 November 2018   16:20 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : tinjaukhi.wordpress.com

Buat yang belum tau istilah nyinyir itu apa, nyinyir ini adalah suatu sikap di mana seseorang selalu saja menjelek-jelekkan orang lain yang tidak dia sukai, meskipun orang yang dinyinyirinnya kerap kali melakukan hal-hal yang positif. Jadi pada dasarnya, orang nyinyir ini selalu saja berperilaku su'udzon sama orang yang dibencinya.

Bicara soal nyinyir, belakangan ini beberapa netizen Indonesia kerap kali mengeluarkan nyinyiran yang tentunya keras dan negatif. Mereka biasanya selalu nyinyirin beberapa publik figur yang tak mereka sukai seperti artis, YouTuber, tokoh masyarakat, tokoh politik sampai pejabat publik seperti presiden misalnya.

Adapun hal yang dinyinyirinnya pun bermacam-macam, entah itu kehidupan pribadinya, lalu kejelekannya sampai hal-hal positif si orang yang dinyinyirin pun kadang bisa jadi bahan nyinyirannya juga lho, guys. Ya contohnya kayak Presiden Joko Widodo (Jokowi) aja sih yang saban hari selalu kerja demi kebaikan rakyatnya tapi beberapa orang masih ada yang nyinyir juga.

Fenomena nyinyir ini kerapkali saya temui di beberapa sosial media (sosmed) maupun di kolom komentar pada berita di salah satu media online. Namun yang paling banyak saya temui tentunya di sosmed. Untuk melakukan 'ritual' nyinyir ini, mereka selaku oknum selalu menggunakan akun palsu dengan nama yang pastinya absurd. Hal tersebut tentunya dilakukan supaya mereka tidak diciduk oleh aparat kepolisian.

Tapi meskipun kesannya kayak pengecut gitu, para tukang nyinyir yang pake akun palsu ini terkadang bisa menjadi hiburan tersendiri juga guys, apalagi kalo komennya asal ngejeblak aja tanpa mikir, itu dijamin deh kemurnian jiwanya masih terjaga karena gak pernah tersentuh oleh pendidikan.

Fenomenal nyinyir ini memang baru muncul akhir-akhir ini yang dimana segala sesuatu yang berkaitan dengan agama dan politik menjadi sangat sensitif. Saya juga heran, apa sih tujuan mereka melakukan 'ritual' nyinyir ini ? Apa karena mau panjat sosial kah ? Atau karena butuh perhatian dari orang yang dinyinyirin kah ? Atau jangan-jangan, mereka itu pengangguran akut yang hidupnya cuma ngandelin demo berjilid-jilid lagi ? Entahlah, cuma Tuhan dan tukang nyinyir aja yang tau.

Bahkan saking fenomenalnya 'ritual' nyinyir ini, sampai-sampai saya sempat berpikir kalau 'ritual' nyinyir ini merupakan salah satu pekerjaan nirlaba baru yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia saat ini. Bahkan kalo dibandingin sama orang yang kerja jadi Sales pun, kayaknya masih banyakan orang yang 'bekerja' sebagai tukang nyinyir deh.

Tapi, bukannya ada tuh orang yang nyinyir tapi dibayar kayak Lambe Turah dkk misalnya ? Ah, kalo itu sih perbandingannya ibarat rumah semut sama langit aja sih kalo menurut saya. Jadi pada intinya, 'pekerjaan' nyinyir ini tetap saja tidak dibayar tapi anehnya, banyak aja gitu netizen Indonesia yang menggeluti 'pekerjaan' yang satu ini. Harapan saya untuk para pembaca, carilah pekerjaan yang menurut kalian menjadi yang terbaik selain cuma nyinyir doang, OK !

Nah, kembali lagi pada judul di atas, apa benar Indonesia zaman sekarang darurat nyinyir ? Jawabannya tentu iya. Kalo memang iya, lalu buktinya apa tuh ? Buktinya, kalian coba buka akun-akun sosmed para publik figur lalu buka salah satu postingannya, dijamin deh itu postingan pastinya tak luput dari adanya komentar nyinyir. Selain itu, yang nyinyir di dunia nyata juga lumayan banyak kok.

Jadi saran saya buat yang suka nyinyir di manapun tempatnya, daripada kalian nyinyir terus dan ujung-ujungnya gak ngehasilin duit, coba deh lakuin sesuatu hal yang produktif dan berguna buat bangsa ini. Dijamin deh, hidup kalian bakalan jauh lebih baik ketimbang hidup kalian cuma nyinyir doang, iya gak ?

Coba deh bayangin rasanya kalau kalian selaku tukang nyinyir, tiba-tiba dinyinyirin balik, apa kalian gak sakit hati tuh ? Kalaupun kalian gak hati sih, berarti kalian itu termasuk makhluk yang masih murni dan belum tersentuh pendidikan kalau menurut saya (tapi semoga ini tidak terjadi).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun