1. Kampanye integritas mahasiswa.
2. Kode etik mahasiswa berdasarkan tiga unsur jiwa (Logos, Thumos, Epithumia).
3. Evaluasi karakter, bukan hanya nilai kognitif.
Paidea Era Skolastik
Paideia dalam era Skolastik (sekitar abad ke-11 hingga ke-15 Masehi) merupakan adaptasi dan interpretasi dari konsep Paideia Yunani Kuno, tetapi dengan konteks dan penekanan yang berbeda.Â
Paideia Yunani menekankan pengembangan harmonis akal, moralitas, dan fisik, sedangkan Paideia dalam era Skolastik lebih berfokus pada integrasi iman dan akal dalam membentuk karakter berbudi luhur.
 Berikut beberapa karakteristik Paideia era Skolastik:
 - Integrasi Iman dan Akal (Fides et Ratio):  Ini merupakan ciri utama Paideia Skolastik.  Pendidikan bertujuan untuk menggabungkan keyakinan religius dengan penalaran filosofis, sehingga membentuk pandangan dunia yang koheren dan berlandaskan pada ajaran Kristen.  Tokoh utama yang mempromosikan ini adalah Thomas Aquinas.
- Etika Kebajikan (Virtue Ethics): Â Etika kebajikan menjadi pusat pendidikan. Â Tujuannya adalah untuk mengembangkan karakter yang berbudi luhur melalui praktik dan kebiasaan (habitus) yang baik. Â Keutamaan-keutamaan seperti keadilan, keberanian, kesederhanaan, dan kebijaksanaan ditekankan.
- Pendidikan yang Menyeluruh (Holistic Education): Â Meskipun menekankan nilai-nilai keagamaan, Paideia Skolastik tetap mencakup berbagai bidang studi, termasuk teologi, filsafat, logika, matematika, dan ilmu alam. Â Tujuannya adalah untuk membentuk individu yang berpengetahuan luas dan mampu berpikir kritis.
- Peran Institusi Gereja: Â Gereja memainkan peran sentral dalam pendidikan Skolastik, baik dalam mendirikan universitas maupun dalam menentukan kurikulum dan standar pendidikan.