Mohon tunggu...
Eki Saputra
Eki Saputra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Penulis lepas, pelahap buku, pencinta dongeng. Menulis apa pun yang sedang ingin ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jangan Terlena Nihilnya Kasus Positif Corona di Indonesia

29 Februari 2020   15:14 Diperbarui: 29 Februari 2020   15:15 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Virus corona via Beritabeta.com

Setelah Malaysia, Singapura, Thailand dan beberapa negara lain yang berdekatan dengan Indonesia telah mengumumkan adanya pasien yang mengidap COVID-19. Anehnya sampai detik ini, Indonesia belum sama sekali melaporkan adanya pasien yang positif terjangkit virus corona jenis baru.

Dikutip dalam laman BBC Indonesia (28/02), saat ini Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat setidaknya ada 4.300 orang di dunia telah terjangkit virus corona. Di negara tempat asal virus ini angkanya lebih tinggi mencapai hampir 80.000 orang. Sedangkan jika dilihat dari peta persebaran kasus-kasus yang muncul, sangat tidak lazim melihat Indonesia belum ada sama sekali kasus positif (yang terjadi di dalam negeri). Dikutip dari laman tirto.com (28/02) jumlah kasus terduga terjangkit Corona yang spesimennya dikirim ke Laboratorium Badan Litbangkes sejak tanggal 27 Februari 2020, sebanyak 136 kasus diklaim negatif corona. 

Padahal wisatawan asing maupun orang Indonesia sendiri tak dapat dipungkiri banyak yang keluar-masuk negara asal virus tersebut. Belum lagi kasus pasien positif dari Jepang dan Selandia Baru dikabarkan sempat berkunjung ke Bali.

Klaim kebal virus corona yang sempat digadang-gadangkan oleh orang-orang tampaknya tak bisa membuat kita bernapas lega. Pasalnya, sudah ada 4 kru
kapal pesiar Diamond Princess positif terinfeksi virus corona. Dua lagi TKW di Singapura dan Taiwan pun dikabarkan terjangkit virus mematikan ini.

Kewaspadaan akan adanya virus corona di tanah air semakin meningkat.  Dua pasien yang masih suspect meninggal dunia. Terhitung sejak 27 Februari 2020, Pemerintah Arab Saudi secara mendadak melarang jemaah asal Indonesia untuk melaksanakan umrah. India juga memberlakukan wajib scanning kepada pendatang dari 10 negara, termasuk Indonesia. Padahal Pemerintah Indonesia sendiri sampai saat ini belum mengumumkan adanya kasus di dalam negeri. Kalaupun ada yang sempat dinyatakan suspect, tidak sampai beberapa hari kemudian sudah diumumkan negatif corona. Lantas benarkah corona memang nihil di Indonesia?

Di antara kecurigaan saya terhadap tidak adanya kasus virus corona, saya masih sedikit percaya kalau virus ini mungkin belum menyebar luas ke masyarakat menengah dan kelas bawah (miskin).

Proses penyebaran virus corona di Indonesia semisal benar ada, maka akan relatif cepat dan sangat masif. Lihat saja di daerah-daerah padat penduduk, kondisi pemukimannya  kumuh dan kotor. Ditambah lagi bencana banjir yang pasang surut di beberapa tempat.

Bayangkan saja,  orang-orang Indonesia di saat mengalami gejala sakit ringan (seperti flu dan batuk) pun masih sibuk bekerja, memasak, bertamu, dan melakukan aktivitas-aktivitas rutin lainnya. Kesadaran akan kebersihan masyarakat kita juga sangat minim bila dibandingkan negara Jepang. Buang ludah, ingus, tisu, dan puntung rokok secara serampangan. Tidak lupa pula toilet-toilet umum bangsa kita yang punya aroma menyengat saking kurang pedulinya menjaga kebersihan.

Mengenai budaya makan, kita tahu sendiri bagaimana warung-warung makan dan emperan sering membiarkan kondisi makanan terbuka. Kadang-kadang cuci piring sendok dengan air seember yang nyaris tak pernah diganti. Pedagang curang malahan sengaja mengumpulkan sendok, pipet, dan cup bekas supaya untung besar.

Andai wabah virus ini sedang terjadi di suatu tempat, tentu saja masyarakat kita tidak akan tinggal diam. Jangankan karena wabah, tiga hari saja seseorang tidak keluar rumah, bukan main ributnya tetangga menanyakan keberadaannya. Sanak-saudara pasti akan datang membesuk, orang-orang di kampung akan menyebarkan desas-desus, apalagi jika banyak orang mengalami kasus serupa.

Televisi dan internet juga bukan barang mahal, nyatanya hoak dapat mudah disebar-luaskan bukti bahwa masyarakat selalu aware dan waspada dengan apa saja yang membuat mereka was-was. Jadi kesimpulannya secara kasat mata, memang belum tampak tanda-tanda adanya yang terjangkit virus corona.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun