Mohon tunggu...
Eka Widiarti
Eka Widiarti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penulis bebas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membangun Lingkungan Belajar Nyaman: Ki Hajar Dewantara sebagai Inspirasi

12 Maret 2024   14:40 Diperbarui: 12 Maret 2024   14:48 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita pasti sudah tidak asing lagi dengan tokoh Ki Hajar Dewantara. Namanya harum di dunia pendidikan sebagai tokoh pendidikan nasional indonesia. filosofi yang beliau cetuskan sudah menjadi pegangan yang tidak bisa dilepaskan dari dunia pendidikan. Mambawa angin segar sekaligus cahaya tuntunan untuk mewujudkan masyarakat yang beradab dan berpendidikan.

Jika kalian lihat di logo topi sekolah yang biasa kalian pakai saat upacara, kalian akan melihat logo khas yang sangat akrab. Tahukah kalian logo apa itu ?.

Source by google
Source by google

 yap, betul sekali tut wuri handayani. Jika ditelisik lagi lebih dalam, ada makna yang sangat berharga dari tiga kata tersebut. 

Sebelum mendalami makna dari tut wuri handayani, saya ingin melimpir ke pembahasan pokok kita yaitu lingkungan belajar yang aman dan nyaman. Sekolah bukan hanya tempat untuk belajar membaca, menulis, dan berhitung. Lebih dari itu, sekolah adalah tempat di mana peserta didik harus merasa aman, baik secara fisik maupun emosional, agar mereka dapat berkembang sesuai tujuan pendidikan yaitu untuk mengembangkan dan meraih potensi maksimal mereka.

Dalam menciptakan lingkungan belajar yang nyaman, kita bisa menggunakan prinsip Ki Hajar Dewantara sebagai acuan, diantaranya :

1.  Tur Wuri Handayani : Memberi dorongan dari belakang. 

Prinsip ini menggambarkan peran pendidik sebagai pendukung yang mendorong peserta didik untuk tumbuh dan berkembang. Kata tumbuh dan berkembang disini perlu diperhatikan. Dukungan yang diberikan tidak hanya keinginan dan standar dari individu guru, namun harus disesuaikan dengan cara dan kebutuhan yang paling sesuai dengan peserta didik. baik dari latar belakang, minat, bakat, dan perkembangan peserta didik menjadi bahan pertimbangan dalam mendorong perkembangan peserta didik untuk mencapai potensi terbaik mereka.

2. Ing Ngarso Sung Tuladha : Menjadi contoh di depan.

Guru perlu menjadi contoh yang baik dalam segala hal, termasuk sikap, pengetahuan, dan cara berinteraksi, sehingga peserta didik dapat meniru perilaku positif tersebut.

3. Ing Madya Mangun Karsa : Membangun Minat dan Kreativitas di tengah.

Guru harus mendorong peserta didik untuk aktif berpartisipasi dalam proses belajar, mengembangkan kreativitas, dan menginisiasi kegiatan atau proyek yang memperkaya pengalaman belajar mereka.

Dari ketiga prinsip Ki Hajar Dewantara tersebut, dapat diambil beberapa poin yang bisa diambil :  

Pertama, Kata 'nyaman' tidak hanya datang dari fasilitas fisik saja, namun bisa juga dari segi emosional dan psikologis. Untuk menciptakan lingkungan belajar yang nyaman, perlu membangun lingkungan yang mendukung dimana setiap peserta diidk merasa dihargai, dipahami, dan diterima. Untuk itu perlu sekali sekolah menciptakan dan melaksanakan kebijakan anti-bullying dan mendukung peserta didik yang mengalami kesulitan baik dari segi akademis dan sosial-emosional.

Kedua, dalam menciptakan lingkungan belajar yang nyaman perlu adanya role model, yaitu guru itu sendiri. untuk itu, guru adalah manusia pembelajar yang harus mengevaluasi dirinya sendiri dan mampu menjadi panutan bagi peserta didiknya.

 Ketiga, keragaman peserta didik perlu diperhatikan dalam menciptakan lingkungan belajar yang nyaman. Kebutuhan setiap peserta didik itu berbeda, maka hendaknya guru dapat berinteraksi dengan peserta didik sesuai dengan kebutuhannya dan zamannya. Walaupun demikian, hendaknya nilai nilai moral tetap harus menjadi batas sehingga interaksi yang terwujud dapat membangun karakter budi pekerti dalam diri peserta didik. selain bentuk interaksi, bentuk kegiatan pembelajaran juga hendaknya disesuaikan dengan karakteristik peserta didik. hal tersebut akan menambah pengalaman belajar peserta didik dan motivasi belajar mereka.

Salah satu aspek penting dari filosofi Ki Hajar Dewantara adalah keterlibatan komunitas dalam pendidikan. Lingkungan belajar yang nyaman dan aman di sekolah adalah tanggung jawab bersama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat luas. Dengan demikian, sekolah menjadi lebih dari sekedar tempat belajar; tetapi juga menjadi pusat komunitas yang aman dan mendukung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun