Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kau Tahu di Mana Aku

2 April 2020   11:30 Diperbarui: 15 Februari 2024   10:50 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : liputan6.com

Sejak pertama aku menatapmu, aku tahu kau istimewa.

Aku yakin kau bukan hanya sempurna.

Kau membuat hidupku penuh warna.

Meski kita hanya berjumpa lalu berpisah di persimpangan jalan.

Hatiku masih bergetar saat menatap namamu, ya hanya namamu. Terkadang aku harus menyembunyikan kebahagiaanku saat bertemu denganmu. Pedih memang. Tapi inilah jalan satu-satunya diantara kita. Aku hanya ingin menjadi pribadi yang baik. Aku ingin menjadi seorang istri shalihah dan ibu terbaik untuk anak-anakku. Engkaupun ingin menjadi suami penyayang dan ayah terbaik untuk anak semata wayangmu.

Entah sampai kapan rahasia ini kupendam. Perasaan yang akhirnya terkalahkan oleh sang waktu. Aku tidak tahu persisnya perasaanmu padaku. Namun rasaku padamu rupanya belum berubah. Sekalipun sebelas tahun telah berlalu. Dan kita bukan kaum muda lagi yang memanjakan cinta dalam hati.

Kemarin kita saling chat hanya membicarakan hal yang receh. Tentang pekerjaanmu, tentang istrimu, tentang aku, tentang kamu. Aku tahu kamu tidak pernah akan menanyakan suamiku. Kau bersikap baik pada suamiku karena dia adalah seniormu. Seandainya saja waktu bisa diputar mungkin kau memilih untuk tidak mengenalku dan tidak mengenal suamiku.

Sebenarnya aku ingin sekali bercerita tentang hari itu. Hari di mana mata kita saling memandang, namun bibir kita hanya terdiam. Hari di mana aku menangis usai sujudku, hari dimana aku berdoa semoga Tuhan memberikan jawaban atas semua keluhku. Hari dimana aku melepaskanmu dari hatiku, dari pilihanku, dari penantianku.

Ah, kau masih seperti yang dulu. Selalu merespon apapun yang aku katakan. Selalu bersikap ramah. Selalu membuatku jatuh hati padamu. Dan jika nanti kau ingin kembali menemuiku. Kau jauh lebih tahu dimana diriku berada. Aku tidak pernah sembunyi darimu.

Dariku, yang masih mencintaimu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun