Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Tiket Pesawat Mahal, Liburan di Kampung Batal

22 Maret 2019   07:19 Diperbarui: 28 Maret 2019   14:57 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai seorang perantauan tentunya selalu merindukan kampung halaman.  Tentunya mengasyikkan jika bisa pulang ke kampung halaman,  tapi gratisan. Dulu,  hal ini sangat memungkinkan bagiku.  Dikarenakan kantor pusat perusahaan tempatku bekerja di wilayah Surabaya,  kota dan kampung halamanku. 

Setiap ada perjalanan dinas yang 'mepet'hari libur seperti jumat ini. Tentunya dilanjut di Surabaya hingga hari minggunya.  Namun sejak awal tahun 2019 segalanya jadi mustahil.  Bagaimana bisa? 

Jatah uang transportasi pesawat untuk perjalanan dinas masih sembilan ratus ribu untuk tiket PP.  Sementara harga tiket sekali jalan sekarang sudah diatas satu jutaan.  Bisa dihitung PP berarti sekitar dua jutaan.  Perusahaan tempatku bekerja akan mengganti selisih harga tersebut dengan syarat tertentu.  

Diantara syarat tersebut adalah tiket pergi dan tiket pulang dilakukan pada hari yang sesuai ketentuan dalam perjalanan dinas.  Semisal keperluan dinas hari jumat saja,  maka tiket PP nya juga harus hari jumat.  Tidak akan diganti jika tiket berangkat jumat lalu  tiket pulang minggu.

Memang terasa menyesakkan ketika sudah berada di kota kelahiran,  lalu tidak bisa mampir menginap di rumah.  Namun apalah daya,  jika tidak sesuai aturan maka selisih harga tiket pesawat yang telah dibeli tidak dapat direimburse di kantor. 

Ya,  mungkin memang risiko seorang perantauan.  Sepertinya sekarang kalau ingin pulang kampung harus menabung dulu. Atau bisa juga beralih ke transportasi lain,  semisal kereta.  Namun jadinya perlu pertimbangan lagi untuk mengambil hari cuti.  Hehe... Nasib perantauan... 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun