"Mana mungkin sayang aku lupa hari jadi kita, hari dimana kamu menjadi milikku, satu-satunya wanita yang bisa membuatku rindu setiap harinya"
"hahaha gombal kamu Ben, terima kasih ya sayang"
"aku ngga gombal qila. sama-sama sayang, yaudah yuk masuk mobil, aku udah laper bangetss" sembari mengacak-ngacak rambutku.
Aku tersenyum bahagia dan segera merapikan rambutku, kemudian menyusul Ben masuk ke mobil.
Malam itu Ben mengenakan kaos hitam dan celana jeans pendek, stylekesukaanku. Dadanya yang bidang, lekuk tubuhnya yang sempurna, tinggi badan yang semampai membuat ku tidak bosan-bosannya melihat Ben. Dan malam itu juga rinduku segera lunas, kami menghabiskan waktu untuk makan, bergurau, bercakap-cakap hingga Ben menginap di apartemen ku karena sudah terlalu larut malam kalau ia pulang kerumahnya. Hanya sekedar informasi saja, aku tinggal di apartemen Bandung yang tidak jauh dari lokasi kampusku, kira-kira 500 meter jaraknya, papa dan bunda ku yang mengurus segala keperluan kuliah ku, termasuk tempat tinggalku selama aku kuliah di Bandung.
"Qila, aku nginep disini ya malam ini. Boleh?"
Aku langsung menengok kebelakang ketika baru masuk ke apartemen ku
"Boleh tapi ada syaratnya"
"Kamu ini sama pacar sendiri ngapain pake syarat segala"
"Iyalaahh. Nanti kalo kamu macem-macem sama aku gimana? Ya aku gamaulaah"
"hahaha iya sayangkuu, aku Cuma bercandaa. Apa syaratnya? Pasti aku turuti"