Mohon tunggu...
EKA RAHMAWATI NING TIAS
EKA RAHMAWATI NING TIAS Mohon Tunggu... Bidan - praktisi kesehatan

mahasiswi kesehatan masyarakat Universitas Muhammadiyah Pontianak Kelas Sintang dan Praktisi Kesehatan di Puskesmas Pemuar

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mari Kenali Perbedaan Darah Rendah dan Kurang Darah

10 Mei 2019   10:23 Diperbarui: 10 Mei 2019   11:09 2420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pasti anda mengira kurang darah dan darah rendah itu sama, meski gejalanya mirip kedua kondisi ini berbeda. meski memiliki gejala yang mirip seperti mudah lelah, pusing sempoyongan, mata berkunang dll sehingga keduaanya tumpang tindih sering di anggap sebagai hal yang sama dan hal ini yang perlu di luruskan. 

"kalau darah rendah atau hipotensi yaitu tekanan darahnya yang rendah dan di ukur menggunakan alat tensi meter sedangkan kurang darah atau anemia adalah butir darah merahnya yang berkurang dan diukur pakai Hb meter" terang prof.Dr.dr. Budhi sentianto, Sp JP,FIHA.

Hipotensi  adalah kondisi dimana tekanan darah lebih rendah dari tekanan darah normal yaitu 120/80 mmHg. Menurut pakar darah rendah baru dapat terjadi jika tekanan darah sistoliknya kurang dari 90 mmHg dan tekanan diatoliknya dibawah 60 mmHg.  

Gejalanya antara lain pusing hingga terasa mau pingsan, kurangnya konsentrasi, mata kabur dan berkunang, mual,demam, kulit pucat, sesak napas, kelelahan dan haus dan detak jantung lebih cepat normalnya dan iramannya menjadi tidak teratur.

Cara mengatasi sekaligus mencegah hipotensi/kurang darah

1. Meningkatkan asupan cairan

Cairan dapat meningkatkan volume darah dan mencegah terjadiya dehidrasi, yang mana kedua hal ini sangat penting untuk penanganan hipotensi. 

Minum minimal 8 gelas perhari di tambah dengan makan sayur dan buah yang banyak mengandung air, lebih banyak cairan akan meningkatkan volume darah dan peningkatan jumlah darah akan meningkatkan tekanan di dalam pembuluh darah arteri.

2. Meningkatkan asupan natrium (garam)

Natrium merupakan mineral yang tersedia di dalam garam, selain dalam garam, sayur, buah dan minuman, olahraga juga mengandung natrium yang bisa menjadi sumber asupan natrium bagi orang dengan hipotensi

3. Hindari minuman beralkohol

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun