Mohon tunggu...
Ekamara Ananami Putra
Ekamara Ananami Putra Mohon Tunggu... Administrasi - Sekretariat Negara RI

Seorang Insan yang Cita-citanya Terlalu Tinggi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Desentralisasi Asimetris: Merawat Kebinekaan dalam Negara Kesatuan

21 April 2016   13:19 Diperbarui: 4 April 2017   16:17 7782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Pengalaman negara-negara di dunia juga menunjukkan bahwa nyaris tidak ada negara kesatuan di dunia ini yang bubar atau runtuh akibat kebijakan desentralisasi (asimetris). Justru, akibat penyelenggaraan pemerintahan yang sentralistik di negara-negara federal membuat banyak federasi jatuh, Uni Soviet dan Yugoslavia merupakan contoh yang paling nyata. Ketika tidak ada lagi pemimpin yang dapat menyatukan perbedaan yang ada dibarengi pula dengan struktur pemerintahan terutama struktur ekonomi federasi yang semakin lemah. Mempercepat proses kejatuhan dua negara ini.

 

Pengalaman negara-negara lain juga menunjukkan betapa kebijakan desentralisasi asimetris itu mampu mempertahankan eksistensi dan ke-wibawaan pemerintah nasional. Samin di Norwegia, Quebec di Kanada, Basque di Spanyol, Pattani di Thailand, Moro di Filipina, Hongkong di Cina, Kashmir di India dan masih banyak lagi (Pratikno dkk, 2010). Merupakan daerah-daerah yang mendapat perlakuan khusus dari pempus karena keunikannya sekaligus pengakuan atas kebinekaan yang menjadi salah satu kekayaan negara tersebut.

 

Bagi penulis, isu bahwa desentralisasi asimetris dan otonomi daerah pada umumnya dapat mengancam kesatuan dan integrasi nasional itu tak lebih dari sebuah mitos. Daripada kita terus berprasangka buruk atas kebijakan desentralisasi asimetris sebagai implementasi sesanti Bhinneka Tunggal Ika di dalam NKRI. Lebih baik kita memikirkan supaya bagaimana desen-tralisasi asimetris yang telah dijalankan ini dievaluasi dan diperbaiki lagi untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.


 

 

 

 

BAB V: PENUTUP

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun