Mohon tunggu...
Eka Dwiningsih
Eka Dwiningsih Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga, Penulis Lepas, Bisnis Owner

seorang ibu rumah tangga merangkap sebagai penulis sekaligus bisnis owner. saat ini fokus dulu di bidang menulis karena sempat tertunda beberapa tahun.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Banjir Sampah Bikin Resah, Mulai dari Mana Mengurainya?

23 Februari 2024   04:19 Diperbarui: 23 Februari 2024   04:27 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kedua, sistem ekonomi kapitalis yang diterapkan menjadikan pembangunan berfokus pada peningkatan pendapatan melalui peningkatan produksi tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan.

Ketiga, Sistem politik kapitalis menempatkan penguasa sebagai regulator bukan pelayan. Sehingga dalam penyelesaian masalah sampah ini perannya semakin kecil. Penguasa akan membuat berbagai regulasi pengelolaan sampah dengan pelaksanaan regulasi tersebut adalah masyarakat, komunitas atau badan usaha. Dampaknya, pelayanan negara terhadap masalah sampah ini minim, sarana dan prasarana yang tersedia terbatas dan komersialisasi pengelolaan sampah. 

Kapitalisme telah menjadikan penguasa melepaskan tanggung jawabnya dalam mengurusi masyarakat. Masyarakat hanya dieksploitasi untuk mendapatkan keuntungan yang besar sedangkan sampah di masyarakat hanya dianggap sebagai beban. 

Karena dianggap sebagai beban, tak heran jika penguasa tidak serius menangani problem sampah di masyarakat.

Solusi dasar

Problem sampah butuh segera mendapatkan solusi mendasar yang tepat dan benar agar sampah di Indonesia segera teratasi. Di antara hal-hal yang perlu dilakukan adalah:


Pertama, mengubah budaya konsumtif masyarakat dengan pola konsumsi yang baik dan benar. Konsep pola konsumsi yang benar telah dicontohkan dalam Islam. Islam mengajarkan agar kita memiliki kesadaran terhadap pola konsumsi, karena hal itu akan dipertanggung jawabkan kelak diakhirat. 

Islami mendorong produktivitas dan tidak melarang konsumsi. Namun Islam menekankan manusia untuk hidup bersahaja mengonsumsi sesuai kebutuhan dan melarang menumpuk barang tanpa pemanfaatan.

Dalam surat Al-Isra' ayat 27: "sesungguhnya orang-orang yang pemborosan itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya." 

Surat Al Furqon ayat 67: "dan orang-orang yang apabila membelanjakan harta mereka tidak berlebihan, tidak (pula) kikir. Pembelanjaan itu adalah pertengahan antara keduanya."

Kedua, Negara harus menerapkan sistem ekonomi yang menjamin terpenuhinya kebutuhan pokok individu maupun kebutuhan pokok masyarakat. Salah satunya adalah jaminan pemenuhan kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun