Mohon tunggu...
Eka Apriyani
Eka Apriyani Mohon Tunggu... Guru - Pengajar di PAUD Al - Jauhar, Gulon Salam Magelang

Penulis merupakan seorang guru sekaligus ibu rumah tangga yang gemar makanan pedas. Selain hobi kulineran, penulis juga gemar belanja. :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Karakter Pertama adalah dari Rumah

9 Desember 2022   23:32 Diperbarui: 10 Desember 2022   00:16 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER DARI RUMAH

Oleh Eka Apriyani

eka95apriyani@gmail.com

 

Gambaran umum

Pendidikan karakter menurut pemerintah ada tiga yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Tripusat Pendidikan tersebut mempunyai peran penting dalam pembinaan karakter dan tentu saja tidak dapat berjalan sendiri-sendiri. Misalnya, ketika seorang anak telah memasuki usia muda, ada beberapa orang tua yang benar-benar menyerahkan pada sekolah sehingga perkembangan anak tidak diberikan perhatian yang memadai dengan alasan sudah membayar biaya sekolah.

"Rumahku Surgaku", Sebuah ungkapan jika rumah itu harus menjadi tempat yang indah dan menyenangkan untuk tumbuh kembang anak. Rumah menjadi ruang pendidikan pertama dan utama yang bertujuan mencapai kebahagiaan tiap -- tiap angota keluarga.

Oleh karena itu, untuk menciptakan anak -- anak yang memiliki karakter yang baik sesuai harapan orang tua, maka pendampingan orang tua sebagai guru di dalam rumah sangat diperlukan. Dan tentu saja kolaborasi ayah dan ibu dalam menciptakan lingkungan pendidikan di rumah akan menjadi nilai positif dalam keluarga.

Menurut Dicky Setiardi: 2017, salah satu cara yang dapat dijadikan pedoman dalam usaha penanaman pendidikan karakter di lingkungan keluarga di antaranya adalah keteladanan, pembiasaan, motivasi, nasihat dan hukuman.

Keteladanan

Secara visual, anak adalah peniru ulung. Segala sesuatu yang dilihat akan terekam dimemori bawah sadar dan akan dipraktekan walau belum sempurna. Kemampuan observasi yang luar biasa inilah yang menjadi kunci pokok untuk mengajarkan hal -- hal positif sejak usia dini.

Selain observasi Visual yang luar biasa, anak juga mengobservasi ucapan -- ucapan (audio) yang dikeluarkan oleh seseorang disekitar anak melalui pendengaran, tentu saja tugas dan peran orang tua bertambah. Selain mengajarkan hal -- hal positif, Orang tua juga berfungsi menjadi filter bagi anak ketika bersinggungan dengan lingkungan di luar rumah. Disinilah orang tua menjadi role model pertama Pendidikan karakter.

Pembiasaan

Pembiasaan adalah tingkat lanjutan setelah pengamatan keteladanan lewat observasi Adio -- Visual. Orang tua dituntut untuk lebih sabar dalam penguatan pembiasaan yang positif. Proses pembiasaan kapada anak diibaratkan mengukir di atas batu, butuh proses, butuh tenaga, butuh waktu.

Jika pembiasaan karakter positif  berjalan baik, setingan otomatisasi alam bawah sadar anak akan menyala dan membudaya dalam diri anak.

Hadiah dan Hukuman

Kita sebagai orang dewasa suka dengan hadiah. Pun begitu dengan anak. Secara psikologi anak akan merasa senang jika apa yang dilakukan itu dihargai. Ini sebagai motivasi anak untuk melalukan pengulangan-pengulangan kegiatan positif.

Yang jadi catatan, hadiah tidak perlu mahal. Karena akan menjadi boomerang, anak tidak mau berprilaku positif jika tidak di kasih hadiah. Hadiah yang diberikan cukup pujian terhadap anak ketika anak melakukan sesuatu yang

Selain hadiah, hukuman dapat memiliki manfaat sebagaimana hadiah agar anak melakukan hal-hal positifperbedaanya, hadiah diberikan kepada anak saat anak melakukan hal-hal positif, sedangkan hukuman diberikan kepada anak saat anak melakukan apa yang seharusnya tidak dilakukan.

Hukuman dapat diberikan oleh orang tua dengan ketentuan bahwa hukuman tersebut sifatnya mendidik. Hukuman yang tidak mendidik akan memberikan kesan pada anak bahwa orang tuanya tidak menyayanginya. Anak akan merasa takut untuk melakukan sesuatu.

Motivasi

Motivasi merupakan dorongan yang timbul pada diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan dengan maksud memperolah sesuatu yang diharapkan.

Motivasi ini bisa timbul karena dalam diri sendiri atau dari luar. Oleh karena itu, peran orang tua sangat penting untuk memberikan motivasi kepada anak dalam usaha penguatan karakter dalam diri anak. Motivasi orang tua sangat dibutuhkan oleh anak, lebih-lebih saat semangat anak menurun atau anak mengalami kegagalan.

Motivasi yang diberikani berwujud Motivasi materi dan Non Materi. Sesuai dengan Namanya, Motivasi materi dapat berbentuk barang. Motivasi non materi dapat berupa pujian yang bertujuan untuk penguatan diri anak.

Kesimpulan

pendidikan karakter dalam lingkungan keluarga sejatinya adalah akar pendidikan karakter anak sebelum pendidikan lainnya. Semakin kuat akar, anak tidak mudah terpengaruh hal -- hal negatif. Semakin kuat akar, ia tak kan mudah tercerabut meski hujan badai. Karena itu peran penting orang tua sebagai guru dan role model pertama bagi anak perlu memiliki rencana dalam mendidik karakter anak.

Harapannya, dengan perencanaan pendidikan yang matang, rumah akan menjadi contoh karena di dalamnya terdapat role model suri tauladan yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun