Dua kali puasa dua kali lebaran tak pulang-pulang. Sekali lagi begini bisa dikira Bang Toyib, deh. Tapi apa daya bukan tak ada niat untuk mudik, kondisi pandemi masih belum berakhir.Â
Menjaga diri dan keluarga merupakan prioritas saat ini. Pemerintah menghimbau agar masyarakat tidak mudik untuk mencegah berkumpulnya orang banyak di suatu tempat. Proses mudik selama ini selalu membuat jalanan macet, berbagai moda transportasi pun penuh sesak oleh pemudik. Kerumunan ini yang coba dihindari agar memutus mata rantai penyelenggaraan virus covid 19.
Silaturahmi Menyatukan Hati
Bersilaturahmi dengan sanak keluarga saat hari raya adalah sebuah tradisi yang baik. Bertemu menyambung kembali tali persaudaraan. Menyatukan hati yang terpisah jarak dan kesibukan.
Terutama bertemu dengan orang tua. Melepas rindu dan merayakan Idul Fitri bersama-sama. Momen ini selalu ditunggu oleh para orang tua, dimana anak-anak yang telah dewasa menempuh jalan hidup masing-masing di tempat terpisah.Â
Liburan yang lumayan panjang saat lebaran menjadi waktu yang tepat untuk pulang kampung. Selain bersilaturahmi sekaligus perjalanan wisata.
Pandemi Memisahkan
Terpisah jarak dengan keluarga adalah hal yang berat bagi banyak orang. Tinggal di perantauan menghadapi berbagai tantangan kehidupan membutuhkan jeda untuk kembali pulang. Bertemu orang tua dan keluarga.
Bagi beberapa orang bahkan menjadi waktu yang tepat untuk menyambung kembali tali persaudaraan yang renggang bahkan sempat terputus.Â
Idul Fitri merupakan waktu yang tepat untuk saling memaafkan.Â
Setelah sebulan berpuasa dan terlahir kembali sebagai manusia baru. Mempertahankan kebaikan sebulan kemarin untuk selamanya dimulai dengan hati yang juga bersih. Meminta maaf dan memaafkan adalah awal melangkah ke depan lebih ringan.Â
Namun pandemi yang masih saja belum pergi membawa beban berat bagi perantau. Tak bisa leluasa mudik, pulang ke kampung halaman melepas rindu di hati.Â