Mohon tunggu...
Eileen Klarissa
Eileen Klarissa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cinta Kasih dalam Kebenaran sebagai Pribadi yang Merdeka

8 September 2022   15:44 Diperbarui: 9 September 2022   00:40 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cinta Kasih dalam Kebenaran sebagai Pribadi yang Merdeka

Konsep cinta kasih bukanlah hal asing lagi ditelinga kita. Dalam nilai-nilai SINDU cinta kasih haruslah beriringan dengan kebenaran karena cinta kasih sendiri tidak cukup dalam kehidupan. Dibutuhkan juga kebenaran di dalamnya. Tanpa adanya kebenaran dalam diri seseorang, suatu niatan baik yang berasal dari cinta kasih akan sia-sia. Contoh utamanya adalah fenomena free rider yaitu fenomena dimana seseorang yang memanfaatkan suatu hal bisa berbentuk manusia, suatu kelompok maupun fasilitas untuk kepentingan dan keuntungan dirinya sendiri. Seorang free rider dapat memanfaatkan cinta kasih seseorang untuk hal-hal yang tidak baik, seperti contoh di short film berjudul 'Free Rider'. Hal tersebut tidak membawa dampak baik untuk orang yang menjadi free rider, hasil yang didapat hanyalah sejenak. Seorang free rider akan hilang kepercayaan. Di lain sisi kita sebagai pelajar yang mungkin sering mengalami fenomena ini tidak boleh terlalu judgemental. Mengutip dari kak Raihan seorang alumni jurusan hubungan internasional mengatakan bahwa sangatlah penting untuk kita memiliki komunikasi yang baik dengan rekan/teman-teman dan mendengarkan alasan mereka. Dari Kak Cherry pun kita sebagai orang yang di 'free ride' harus dapat melihat sisi positif dari hal tersebut, dimana di posisi tersebut kita dapat belajar lebih.

Dalam podcast Kak Raihan dan Cherry saya menemukan beberapa poin penting lainnya  yaitu "Mulailah dari hal-hal kecil." dan "Hiduplah bagai pohon." Dijelaskan bahwa pohon memiliki akar batang dan daun. Sebagai mahasiswa UNPAR yang berkepribadian merdeka, kita sudah diberikan kesempatan untuk menabur bibit yang baik, dimana seperti yang dikatakan kak Raihan, dunia perkuliahan adalah sebuah sistem 'tabur tuai' yaitu ada yang kita tabur pada awal akan menghasilkan buah dan daun yang lebat untuk kita kedepannya. Disini SINDU haruslah menjadi akar dan batang dari pohon kita. Hal-hal kecil yang kita lakukan atau tabur di keseharian kita akan menjadi modal kita kedepannya bahkan sampai ke dunia kerja. Maka dari itu, menerapkan nilai-nilai SINDU yang ada sangatlah penting.

https://unpar.ac.id

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun