Hujan bisa menjadi sumber air warga. Masalahnya, curah hujan di sana kecil dibanding daerah lain di Indonesia. Dalam penelitian lain disebutkan, meski curah hujan kecil, dalam beberapa kesempatan, hujan bisa turun lebat.
Air dari hujan lebat itu ditampung dalam wadah besar sebagai persediaan air warga selama setahun manakala menghadapi musim kemarau.
Wadah itu adalah embung atau water reservoir. Daya tampungnya berkisar 500-3000 meter kubik.
Embung ini nantinya digunakan sebagai penyediaan air bersih warga, pertanian dan peternakan. Untuk irigasi, kapasitas tampungnya di atas 5 juta meter kubik.
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, perhatian terhadap krisis air sudah disampaikan Presiden Jokowi melalui akun Twitter-nya yang memiliki 15,4 juta pengikut. Demikian juga saat ia menyampaikan keterangan pers kepada awak media.
Tapi, bila dilihat di kolom komentar, pembahasan soal krisis air jarang diungkit.
"Bendungan Napun Gete berkapasitas tampung hingga 11,22 juta m3 dengan luas genangan 99,78 ha. Saya berharap bendungan-bendungan yang dibangun di NTT ini dapat memacu produktivitas sektor pertanian dan peternakan NTT, sekaligus mengangkat NTT dari ketertinggalan,"tulis akun Twitter @jokowi.
Tentu, isu krisis air bersih di NTT memiliki dimensi lain yang harus diperhatikan, karena berhubungan dengan faktor sosial-budaya dan pengelolaan kelembagaan PDAM.
Bendungan sudah dibangun, sekarang tinggal bagaimana pemanfaatan dan pengawalan supaya ketersediaan air bersih tercukupi di NTT. Apalagi Labuan Bajo masuk sebagai destinasi pariwisata super premium. Hujan itu seperti kerinduan kepada warga NTT.
Hujan lebat di Desa Makata Keri, Sumba Tengah, saat saya datang meninjau lumbung pangan baru di NTT ini, siang tadi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!