Seperti Sri Mulyani, Sofyan menghadapi kondisi yang tidak terlalu mudah saat krisis keuangan global 2008, namun prestasinya dipuji karena berhasil mereformasi kementerian BUMN.
Ketika SBY terpilih lagi menjadi presiden, nama Sofyan Djalil absen dari kursi kabinet Indonesia Bersatu jilid II.
Pria kelahiran Aceh ini kembali mendapat tempat di kabinet saat Presiden Jokowi terpilih sebagai Presiden pada 2014 lalu.Â
Di masa Jokowi, ia dipercaya untuk mengisi posisi Menteri Koordinator bidang Perekonomian, kemudian dimutasi pada 2015 menjadi Menteri PPN/Kepala Bappenas dan terakhir menjadi Menteri ATR/BPN dari 2016 hingga sekarang, 2020.
Di awal masa jabatan kedua Jokowi di kabinet Indonesia Maju, Sofyan ditugaskan untuk menangani isu-isu reforma agraria, redistribusi, dan pertanahan, melanjutkan tugas yang sudah ada, seperti dikutip Tempo.co.
Sofyan juga bertanggung jawab dalam proses pemindahan ibu kota baru Indonesia ke Kalimantan. Kemudian, dengan berlakunya UU Cipta Kerja, Sofyan berperan mendorong penggunaan lahan daerah dapat memberikan nilai ekonomi dan menyelesaikan masalah pendirian kawasan industri yang selama ini disesaki para spekulan.
3. Suharso Monoarfa
Suharso Monoarfa tidak terlalu asing dalam kancah politik nasional, terutama dalam memantau dinamika kepemimpinan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sekarang, Suharso mengemban posisi sebagai Ketua Umum PPP.
Di luar partai, Suharso juga menjabat sebagai Menteri PPN/Kepala Bappenas di kabinet Indonesia Maju.
Posisi menteri bukan kali ini dia pegang. Ia pernah menjadi Menteri Perumahan Rakyat mendampingi Presiden SBY sejak 2009. Namun, ia mengundurkan diri pada 2011 karena alasan pribadi, laporan Kompas.com.