Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi Provinsi Sulawesi Tengah, berkomitmen menjadikan sektor pariwisata dan pertanian yang inklusif dan berkelanjutan di Dataran Lindu.
Komitmen sekaligus kebijakan tersebut ditegaskan Bupati Sigi Mohamad Rizal Intjenae, pada pembukaan Festival Danau Lindu (FDL) 2025 yang digelar di Desa Tomado, Kecamatan Lindu, beberapa hari lalu.
Pemkab Sigi berkeinginan keasrian ekologi di Dataran Lindu, baik pertanian dan pariwisata dijaga dan terhindar dari degradasi. Agar bisa berkelanjutan dinikmati dan dikelola oleh masyarakat Lindu.
Antara pertanian dan pariwisata di Dataran Lindu tidak bisa dipisahkan. Masyarakat Lindu mengandalkan komoditi pertanian berupa tanaman pangan dan hortikultura untuk sumber kehidupan.
Juga mengandalkan potensi perikanan air tawar Danau Lindu untuk menopang sumber kehidupan (nelayan). Serta mengandalkan panorama Danau Lindu untuk peningkatan kunjungan wisatawan.
Dua sektor ini menjadi denyut peradaban kehidupan masyarakat Lindu. Sekaligus berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat dan daerah setempat.
Sektor pertanian berkontribusi pada pendapatan ekonomi dari hasil komoditi. Sementara pariwisata berkontribusi pada pendapatan ekonomi dari kunjungan wisatawan.
Seperti event wisata Festival Danau Lindu (FDL) kemarin, pendapatan datang dari home stay milik warga, usaha kuliner dan UMKM, transportasi penyeberangan Danau serta biaya parkir dari kendaraan ribuan pengunjung.