Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Mengukir Eksistensi

Nominator Kompasiana Award 2024

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Selesai Dibangun, Jembatan Palu 4 Hubungkan Kembali Akses Konektivitas di Teluk Palu

12 Mei 2025   11:30 Diperbarui: 13 Mei 2025   10:14 996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inspeksi finishing pekerjaan tambahan. (Dokumentasi Pribadi) 

Tanggal 26 April 2025, menjadi momen bersejarah terhadap pelaksanaan rehab rekon pembangunan Jembatan Palu 4 di Kawasan Teluk Palu. Di mana telah selesai pembangunannya, semenjak dikerjakan dari tahun 2022.

Sebagai bukti bahwa Jembatan Palu 4 sudah selesai pembangunannya, terlihat dari keberadaan prasasti berwarna hitam yang terpasang pada pagar pembatas jembatan.

Tertulis dengan tinta kuning, Jembatan Palu 4 sumber keuangan bantuan hibah Jepang dan tanggal penyelesaian 26 April 2025. Juga penjelasan tentang kualifikasi pada konstruksi jembatan.

Yakni panjang jembatan 250 meter, lebar 12,8 meter, pondasi Bored pile, struktur bawah Reversed T-type Abutmens (A1, A2) 2 Abutmens dan struktur atas PC BOX Girder Bridge.

Selesainya pembangunan Jembatan Palu 4 ditandai dengan terhubungnya bentang jembatan dengan kedua ruas jalan. Yakni ruas jalan Cumi-cumi di Kecamatan Palu Barat dan ruas jalan Rajamoili di Kecamatan Palu Timur.

Selain itu sudah teraspalnya badan (lajur) jalan pada bentang jembatan yang dilalui kendaraan. Di mana pengaspalan pada bentangan jembatan, konstruksinya sama dengan kedua ruas jalan yang terhubung ke jembatan.

Prasasti keterangan tanggal penyelesaian Jembatan Palu 4.(Dokumentasi Pribadi) 
Prasasti keterangan tanggal penyelesaian Jembatan Palu 4.(Dokumentasi Pribadi) 

Prasasti keterangan bantuan hibah dari Jepang. (Dokumentasi Pribadi) 
Prasasti keterangan bantuan hibah dari Jepang. (Dokumentasi Pribadi) 

Pengaspalan badan jalan menjadi fase akhir dari pekerjaan konstruksi pada bentang jembatan sepanjang 250 meter, lebar 12 meter dan tinggi 14 meter. Serta berada tepat di muara Teluk Palu.

Untuk rehab rekon ruas jalan (layang) Cumi-cumi sendiri sudah selesai dikerjakan pada bulan Desember tahun 2024. Adapun ruas jalan Rajamoili belum selesai pekerjaannya dan saat ini masih terus dikebut penyelesaiannya.

Progres terkini pada ruas jalan tersebut, sebagian badan jalan sudah teraspal, namun sebagian lagi belum. Padahal penyelesaian ruas jalan ini diupayakan untuk mengejar target open traffic pada peresmian Jembatan Palu 4.

Beberapa hari lalu, saya berkesempatan mengeksplor Jembatan Palu 4 yang sudah selesai dibangun. Ditemani oleh Farhan, selaku Project Officer Jembatan Palu 4 BPJN Sulawesi Tengah (Sulteng).

Perjalanan panjang mengikuti rehab rekon pasca gempa di Teluk Palu, pada akhirnya bisa melihat langsung progres jembatan yang sudah terhubung dengan kedua ruas jalan. Serta progres badan jalan yang sudah teraspal.

Terhubung ke ruas jalan Cumi-cumi (Dokumentasi Pribadi) 
Terhubung ke ruas jalan Cumi-cumi (Dokumentasi Pribadi) 

Terhubung ke ruas jalan Rajamoili (Dokumentasi Pribadi) 
Terhubung ke ruas jalan Rajamoili (Dokumentasi Pribadi) 

Di hari saya mengeksplorasi progres jembatan, saat bersamaan tengah dilakukan inspeksi bersama dari pihak Project Officer BPJN Sulteng dengan rekanan pelaksana konstruksi. Yakni dari PT Tokyu Construction dan PT Waskita.

Inspeksi dilakukan untuk pengecekan secara detail terhadap finishing pekerjaan tambahan pada jembatan. Baik kondisi aspal pada badan jalan, trotoar hingga pagar pembatas jembatan.

Satu unit kendaraan teknis yang melakukan pekerjaan finishing, terlihat standby di lokasi jembatan. Beberapa pekerja dari pihak pelaksana konstruksi, terlihat melakukan koordinasi dengan tim inspeksi.

Masih Ditutup untuk Dilintasi

Dalam artikel saya sebelumnya berjudul, Fase Akhir Pembangunan Rehab Rekon Jembatan Palu 4 menyebutkan, desain baru pembangunan Jembatan Palu 4 sudah melalui perencanaan teknis.

Yakni dengan mempertimbangkan kekuatan struktur jembatan terhadap gempa bumi serta kapasitas kendaraan yang melintas. Juga dirancang dengan dua lajur jalan, masing-masing memiliki lebar 5 meter.

Saat mengeksplorasi progres pembangunan, sangat terlihat lebar lajur jalan pada jembatan untuk mengakomodir aktivitas kendaraan. Di mana bisa dipastikan akan padat dilintasi kendaraan, saat open traffic sudah diberlakukan.

Inspeksi finishing pekerjaan tambahan. (Dokumentasi Pribadi) 
Inspeksi finishing pekerjaan tambahan. (Dokumentasi Pribadi) 

Pengecekan secara detail konstruksi jembatan (Dokumentasi Pribadi) 
Pengecekan secara detail konstruksi jembatan (Dokumentasi Pribadi) 

Walau sudah terhubung, namun dari arah ruas jalan Cumi-cumi menuju jembatan, masih ditutup dengan seng, agar masyarakat tidak melintas. Mengingat belum dilakukan open traffic, karena menunggu dilakukan peresmian jembatan.

"Kita evaluasi secara detail proses finishing jembatan. Termasuk mengantisipasi masuknya warga ke lokasi jembatan sebelum peresmian dilakukan. Maka untuk sementara akses ke masih ditutup untuk dilintasi," ujar Farhan.

Dikhawatirkan jika ruas tersebut dibiarkan tetap terbuka bagi warga untuk melintas di jembatan, maka akan berpengaruh pada keberadaan elemen jembatan. Terutama badan jalan yang dalam tahap finishing pekerjaan tambahan.

Dari atas jembatan setinggi 14 meter terhampar panorama Teluk Palu dengan warna airnya yang kebiruan. Juga terlihat panorama Sungai Palu serta landscape pegunungan Gawalise yang indah.

Saat berada di pinggir jembatan sembari menikmati landscape Teluk Palu, sangat terasa kencangnya hembusan angin yang menerpa tubuh. Namun soal panorama jangan ditanya. Sejauh mata memandang, terlihat view yang begitu indah.

Landscape Kota Palu dari Jembatan. (Dokumentasi Pribadi) 
Landscape Kota Palu dari Jembatan. (Dokumentasi Pribadi) 

Akses ke jembatan masih ditutup (Dokumentasi Pribadi) 
Akses ke jembatan masih ditutup (Dokumentasi Pribadi) 

Beruntunglah Kota Palu atas selesainya pembangunan Jembatan Palu 4 yang dibiayai sepenuhnya lewat dana hibah Jepang dalam hal ini Japan International Cooperation Agency (JICA) dengan anggaran sebesar Rp 214 miliar.

Dimana jembatan ini akan menjadi akses konektivitas transportasi antar kawasan Palu dan sekitarnya. Juga mempercepat mobilisasi logistik dan ekonomi. Serta menjadi ikon wisata di Kawasan Teluk Palu.

Hidupkan Geliat Peradaban Transportasi

Saat berada di jembatan yang menghadap ke Teluk Palu teringat kembali memori lama. Saat Jembatan Palu 4 ambruk akibat gempa bumi dan tsunami pada tahun 2018.

Tiga hari pasca gempa, saya menyaksikan dan mendokumentasikan kondisi jembatan yang ambruk ke Sungai Palu. Tidak terbayangkan Jembatan Palu 4 yang ikonik dan kokoh, bisa ambruk dalam sekejap akibat gempa.

Dari tahun 2018 hingga saat ini akses ruas jalan Rajamoili dan Cumi-cumi terputus sama sekali. Padahal sebelumnya ruas jalan ini sangat padat dilalui kendaraan. Mengingat keberadaan Jembatan Palu 4 yang ikonik dengan view yang indah.

Panorama Teluk Paku dari atas Jembatan (Dokumentasi Pribadi) 
Panorama Teluk Paku dari atas Jembatan (Dokumentasi Pribadi) 

View Sungai Palu yang indah (Dokumentasi Pribadi) 
View Sungai Palu yang indah (Dokumentasi Pribadi) 

Selama tujuh tahun Kawasan Teluk Palu terputus, tentu sangat berdampak pada akses konektivitas dan mobilisasi transportasi lintas kawasan. Arus transportasi harus dialihkan ke ruas jalan lain, mengingat tidak ada akses melewati kawasan tersebut.

Pelaksanaan rehab rekon infrastruktur jalan dan jembatan di Teluk Palu, dilakukan untuk membuka kembali akses yang terputus sejak tahun 2018. Sekaligus menghidupkan kembali geliat ekonomi di kawasan tersebut.

Sudah dua kali regulasi berganti guna melegitimasi pelaksanaan rehab rekon pembangunan sarana infrastruktur tersebut. Yakni Instruksi Presiden (Inpres) no 10 tahun 2018 dan Inpres No 8 tahun 2022 pada saat Pemerintahan Presiden Jokowi.

Pada akhirnya penantian selama tujuh tahun terjawab dengan selesainya pembangunan Jembatan Palu 4. Di mana dirancang dengan konstruksi tahan terhadap gempa bumi dan lebih tinggi dari sebelumnya.

Keberadaan jembatan baru tersebut sudah ditunggu-tunggu oleh warga Palu untuk dilintasi. Bahkan untuk beraktivitas menikmati pesona Teluk Palu yang indah dari atas jembatan.

Jika sudah diresmikan nanti, Jembatan Palu 4 akan diserahkan kepada Pemerintah Kota Palu untuk pemeliharaannya. Namun proses penyerahan butuh waktu, karena harus ada sertifikat jembatan dari Pemerintah Jepang.

Masyarakat Palu masih perlu bersabar menunggu dibukanya akses Jembatan Palu 4 untuk umum saat peresmian. Tadinya peresmian dijadwalkan tanggal 26 April namun diundur (kemungkinan) hingga bulan Juni 2025.

Kehadiran Jembatan Palu 4 dengan konstruksi yang baru, maka aktivitas peradaban transportasi di Teluk Palu yang sempat terhenti, bakal terbuka kembali. Semoga dampak utilisasinya terhadap akses konektivitas dan transportasi di Kota Palu, segera dirasakan oleh masyarakat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun