Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Menulis Untuk Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Antara Stasiun Kranji dan Sudirman, Ekspektasi Menjajal Commuter Line

4 September 2023   09:04 Diperbarui: 4 September 2023   09:30 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stasiun Kranji di Bekasi. Doc PT KAI

Namanya orang baru pertama kali menggunakan Commuter Line, tentu ada sedikit kendala saat menggunakan KMT. Namun akhirnya kami semua bisa masuk Stasiun dan menuju peron, untuk menunggu KRL menjemput di Stasiun Kranji.

Sebelumnya saya sudah mewanti-wanti kepada anggota keluarga untuk bersiap jika KRL berhenti di peron, untuk cepat masuk jika pintu kereta sudah terbuka. Karena durasi waktu saat pintu dibuka dan ditutup hanya sebentar.

Sempat ada kejadian salah satu anggota keluarga karena lambat masuk, tangannya sempat terkena pintu KRL saat akan ditutup. Kejadian ini malah disambut dengan tertawa oleh anggota keluarga lain dan menjadi candaan selama perjalanan dalam KRL.

Karena kami berangkat agak siang dari Stasiun Kranji, kereta tidak terlalu penuh penumpang sehingga kami bisa menempati kursi KRL. Saya melihat anggota keluarga sangat gembira, karena pertama kali melakukan perjalanan menggunakan moda Commuter Line.

Apalagi bisa duduk di KRL yang nyaman dan aman, sembari menikmati landscape Kota Bekasi-Jakarta yang selama ini belum pernah dilihat langsung dari dalam KRL Tentu ekspektasi inilah yang dirasakan anggota keluarga saya saat pertama kali menjajal perjalanan dari Stasiun Kranji menuju Sudirman.

Bayangkan jika harus menggunakan Taxi atau kendaraan online dari Bekasi ke Jakarta, biayanya pasti lebih mahal untuk pulang pergi. Belum lagi jika terjadi macet akan kelamaan di jalanan. Sementara anggota keluarga saya dari daerah, tidak terbiasa dengan kemacetan yang terjadi di ibukota.


Singkat cerita turun di Stasiun Sudirman tanpa kendala, selanjutnya kami melanjutkan perjalanan mengeksplor destinasi wisata di Jakarta diantaranya  Bundaran HI dan Tugu Monas. Serta pusat perbelanjaan Thamrin City. Pulangnya kami berangkat dari Stasiun Sudirman dari turun di Stasiun Kranji.

Salah seorang anggota keluarga sempat bertanya saat masuk Stasiun, apakah tidak perlu di top up lagi KMT nya. Saya jelaskan saat KMT dibeli sudah ada saldonya sebesar Rp 10 ribu, sehingga masih bisa digunakan untuk beberapa kali perjalanan.

Jika saldo di KMT sudah berkurang maka bisa dicek saat berada di Stasiun dan bisa di top up agar bisa terus digunakan saat bepergian menggunakan Commuter Line. Sekali perjalanan saldo akan terpotong sebesar Rp 3000.

Pada akhirnya anggota keluarga saya ketagihan untuk melakukan perjalanan menggunakan Commuter Line. Beberapa perlintasan Stasiun sudah sempat dijajal, termasuk Stasiun Jakarta Kota saat hendak berwisata ke destinasi Kota Tua.

Berbagai peristiwa pun dialami. Mulai dari berdesakan naik KRL saat ramai penumpang. Berdiri dalam kereta selama perjalanan karena KRL penuh. Hingga buru-buru keluar dari KRL, karena takut keburu ditutup pintunya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun