Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2021 di Propinsi Papua, resmi dibuka oleh Presiden Jokowi Sabtu malam. Sebelum dibuka, sejumlah Cabang Olahraga sudah lebih dulu melangsungkan pertandingan.
Artis Edo Kondologit, Michael Jakarimilena, dan Nowela Elizabeth Auparay tampil mempesona dengan lagu "Aku Papua" di Upacara Pembukaan PON XX Papua d Stadion Lukas Enembe Jayapura  yang dibangun megah bertaraf internasional.
Penggalan lirik lagu Aku Papua menyebutkan, "Biar nanti langit terbelah, Aku Papua" Â Secara filosofis lirik tersebut memberi makna, bahwa apapun yang terjadi di Bumi Cendrawasih tetaplah sebagai orang Papua. Sekaligus juga menegaskan Aku Papua, Aku Indonesia.
Upacara Pembukaan PON XX Sabtu malam, dikemas sangat berkelas. Tak ubahnya gawean internasional. Komposisi run down acara berlangsung menarik. Salah satunya saat Presiden Jokowi diundang turun ke arena, bermain bola bersama putra Papua.
Sebuah pesan simbolik yang hendak sampaikan Jokowi, bahwa slogan "Papua Torang Bisa" harus dimulai dari Pimpinan hingga ke level yang terbawah. Juga sebuah slogan yang mengandung pesan nilai dari Papua untuk Indonesia , yakni "Torang Bisa,' selama mau bersatu dan bekerjasama.
Namun yang menarik tentunya pertunjukan kolosal yang menampilkan seni tari dan musik yang mengisahkan tradisi dan budaya sebagai keberlangsungan peradaban Papua turun temurun. Sejak dari para leluhur hingga generasi kekinian wujud eksistensi yang terus dilestarikan dan dipertahankan.
Sebuah potret kehidupan yang selalu menggetarkan jika ditampilkan oleh para seniman putra putri Papua, lewat pertunjukan seni budaya dengan elemen yang eksotik. Dikolaborasikan dengan penggunaan teknologi yang apik bertabur sinaran cahaya, sangat memukau sebagai tontonan publik.
Kombinasi antara seni kolosal dan sarana yang representatif, hendak menggambarkan bahwa antara tradisi budaya dengan kemajuan pembangunan menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan di Tanah Papua.
Lalu apa yang  bisa dimaknai dari Slogan  "Papua Torang Bisa", sebagai tema lagu PON XX untuk seluruh atlet dari seluruh Propinsi dan masyarakat Indonesia.
Â
Pertama, ini untuk pertama kalinya PON digelar di tanah Papua sejak dilaksanakan tahun 1948 di Solo Jawa Tengah. Dalam semangat tersebut Pemerintah bersama masyarakat Papua optimis, gawean olahraga nasional tersebut bisa digelar pada waktunya. Dengan slogan Papua Torang Bisa,, akhirnya PON bisa juga digelar di Propinsi paling Timur di Indonesia itu.
Kedua, inilah dalam sejarah pelaksanaan PON di Indonesia, digelar dalam situasi Pandemi. Dengan dibayangi bayangi situasi tak menentu karena pandemi corona, memantik rasa optimisme Papua Torang Bisa untuk menggelar PON akhirnya bisa diwujudkan. Bahwa Pandemi tidak harus menjadi penghalang sebuah gawean nasional bisa  digelar di Bumi Papua.
Ketiga, inilah untuk pertama kalinya pada pelaksanaan PON mengikuti protokol kesehatan (Prokes) Covid19 yakni sudah melakukan vaksin. Atas kesadaran memutus rantai penularan, maka semangat pelaksanaan PON yang mengedepankan Prokes akhirnya bisa diikuti oleh seluruh atlet dan juga penonton dengan lebih dulu melakukan vaksin. Ini bukti bahwa semua pihak bisa patuh dan disiplin dalam penerapan Prokes.
Keempat, untuk mensukseskan PON di Papua, Pemerintah menggenjot pembangunan sarana dan fasilitas olahraga yang representatif untuk dipakai dalam pertandingan. Dengan semangat Papua Torang Bisa, sarana dan fasilitas tersebut akhirnya selesai dan bisa digunakan tepat waktu.
Ada tujuh Venue olahraga yang diresmikan Presiden Jokowi sebagai arena pertandingan  PON XX yakni, Istora Papua Bangkit, Arena Akuatik dan  Arena Panahan yang terletak di Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura. Arena Kriket dan Arena Hoki di Doyo Baru,Kabupaten Jayapura. Arena Sepatu Roda di Bumi Perkemahan Waena Kota Jayapura serta Arena Dayung di Teluk Youtefa, Kota Jayapura.
Kelima, sebagaimana yang dikatakan Presiden Jokowi perhelatan PON XX Papua adalah panggung Persatuan, Kebersamaan Kesetaraan dan Keadilan untuk maju dan sejahtera dalam bingkai NKRI. Dalam spirit itu, maka seyogyanya kita sebagai anak bangsa harus bisa mewujudkan panggung tersebut dalam kehidupan berbangsa.
Terlebih buat para atlet selaku duta olahraga yang datang dari berbagai Propinsi, harus benar benar bisa menjadi insan patriotis yang senantiasa mengedepankan sikap sportivitas dan egaliter. Para atlet harus mampu menjadi teladan bukan hanya saat bertanding dan berprestasi, namun juga dalam hidup bermasyarakat.
Pelaksanaan PON XX di Propinsi Papua, sejatinya menjadi tapak sejarah bagi Pemerintah dan Masyarakat Papua. Dimana bisa sukses menggelar Ivent Nasional meski dimasa pandemi sekalipun.
Ini sekaligus sebagai simbol sebuah capaian kemajuan pembangunan Papua yang membanggakan sebagaimana dikatakan Presiden Jokowi dalam sambutannya.Â
Dimana  geliat kemajuan Papua terus dilakukan oleh Pemerintah dalam mewujudkan konektivitas sektor udara, jalan dan laut serta pengembangan SDM Papua yang handal.
Spirit Papua Torang Bisa yang teraktualisasikan secara megah dalam upacara pembukaan semalam, adalah wujud komitmen dan pembuktian dalam memberikan yang terbaik dari Papua untuk Indonesia. Maka jayalah selalu Papua dalam naungan NKRI
