Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Menulis Untuk Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Politik

Filosofi Mie dan Dimensi Pesan Politik Ganjar Pranowo

25 Mei 2021   08:51 Diperbarui: 26 Mei 2021   14:28 945
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika saat ini elektabilitas Ganjar Pranowo  tinggi sebagai calon Presiden 2024 dari PDI Perjuangan, itu selaras dengan dimensi pesan politik yang senantiasa tersampaikan ke publik. Konten dan narasi selaku Kepala Daerah yang intens dishare lewat media sosial, telah membumi dalam ingatan publik.

Dari dimensi nilai, berbagai prestasi dan keberhasilan yang diraih Ganjar dalam Pemerintahan, memberi pesan hadirnya seorang Pemimpin yang senantiasa bekerja dan berkarya nyata untuk rakyat.

Dalam dimensi simbol, kesederhanaan yang ditunjukkan Ganjar dalam kesehariannya, memberi pesan sebagai seorang Pemimpin yang tidak elitis sebaliknya membumi. Makan mie sembari berbaju kaos, adalah bukti bahwa dirinya sosok sederhana dan apa adanya.

Sementara dalam dimensi struktural, kedekatan Ganjar dengan rakyat memberi pesan, dirinya sebagai Pemimpin yang senantiasa menghargai rakyatnya. Sebaliknya rakyat menghormati Ganjar sebagai Pemimpin yang layak diteladani. Inilah model Pemimpin yang dibutuhkan negara ini selayaknya sosok Jokowi.

Sampai disini Ganjar sejatinya telah melaksanakan dan mengaktualisasikan apa yang menjadi amanat Partai yang senantiasa digaungkan oleh Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Bahwa setiap kader Partai harus terus menerus melakukan komunikasi politik di ruang publik guna membangun citra positif Partai.  

Ganjar berhasil melakukan komunikasi politik dengan menggunakan media sosial sebagai saluran komunikasi yang efektif dalam menyampaikan kerja kerja Pemerintahan. Lewat buku "Ganjar Pranowo Memimpin dengan Akrab" yang ditulis Anom Whani Wicaksana menegaskan dalam kesehariannya Ganjar adalah sosok inspiratif  dan egaliter dengan rakyatnya.
 
Maka jika secara internal Ganjar mengalami resistensi dari Partai dan secara eksternal justru mendapat dukungan dan empati publik, sudah selayaknya elit PDI Perjuangan perlu melakukan kontemplasi.

Bahwa apakah pantas jika Ganjar mendapat perlakuan segregasi, hanya karena rivalitas  internal menuju kontestasi Pilpres 2024. Jawabnya sederhana, rajin rajinlah mengikuti suara publik di media sosial. Akan nampak kepada siapa sesungguhnya publik berpihak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun