Mohon tunggu...
Efi Fitriyyah
Efi Fitriyyah Mohon Tunggu... Administrasi - Kompasianer Bandung

Blogger Bandung

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menyasar Pasar Global dengan Produk Lokal di Era 4.0

20 Juli 2019   16:24 Diperbarui: 21 Juli 2019   14:25 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa waktu yang lalu body cap kamera saya hilang. Kalau diingat-ingat terakhir kali masih tidak jauh-jauh dari saya waktu di Stasiun. Sambil nunggu kereta datang saya dan beberapa teman berfoto ria, lalu terburu-buru naik kereta. Besok lusanya baru sadar body capnya hilang.  Oke, tidak mengapa, masih bisa diakali dengan tetap memasang lensa pada bodynya. Kehilangan berikutnya disusul dengan hilangnya tutup lensa.

Duh, kali ini ga bisa dibiarkan.  Jangan sampai  kamera saya terpapar debu dan jadi merusak hasil foto.  Buat saya, kamera udah separuh jiwa layaknya hp yang selalu dibawa kemana-mana.  Yasudah, saya putuskan untuk membeli keduanya sekaligus.Tutup lensa dan body capnya sekalian.

Saat sedang sibuknya dengan urusan yang ga bisa ditinggal, akhirnya saya memutuskan untuk membeli secara online dari market place Tokopedia. Dapat! Dengan harga yang murah. Tapi ada kekonyolan yang saya lakukan. Body capnya ga cocok karena ga bilang sama sellernya jenis kamera saya. Untung lah sellernya baik dan bersedia retur.

Besoknya sambil jalan, saya mampir ke JNE terdekat untuk mengirimkan barang pesanan saya yang salah pesan itu dan hari ini saat saya lagi negtik, barangnya sudah sampai.  It's helpfull.  Belanja online yang didukung kurir JNE beneran sangat membantu.

Ngomong-ngomong soal transaksi jual beli secara online,  aktivitas seperti ini nyaris tidak bisa lepas dari keseharian kita.  Bukan sekali ini saja saya sering belanja secara online dan memilih jasa kurir untuk mengantarkan barang.  Bukan hanya hemat soal waktu tapi juga dari ongkos kirim yang lebih murah daripada kita harus datang sendiri ke storenya secara offline.

Berkali-kali memesan barang sering kali mendapati pesanan saya datang lebih cepat dari estimasi. Misalnya dibilang 2-3 hari lagi, eh barangnyanya sudah ada 1 hari lebih cepat.

Dalam sebuah acara yang digelar kamis lalu, tepatnya 18 Juli 2019 yang bertempat di One Eight Coffee jalan Ganeca, Bandung, saya dan beberapa teman Kompasiana Bandung hadir dalam acara KopiWriting bersama JNE.  Ada beberapa narsum yang hadir dalam acara itu.

Hadir sebagai pembuka acara, ada Hasmeliyani Suseno selaku Deputy GM JNE yang bercerita seputar inovasi yang sedang dikembangkan oleh JNE.

Dokpri
Dokpri

Didukung oleh 8.859 armada motor serta 2.254 mobil dan truk, JNE memiliki 45 ribu pegawai yang tersebar di seluruh cabangnya di Indonesia. Ada 9.000 kurir yang berkeliling setiap harinya utnuk mengirimkan barang dari 600 ware house ke 514 destinasi tujuan.  Untuk mempercepat proses pengirimannya itu,  setiap harinya ada 300 flight yang siap terbang mendistribusikan pesanan.  Wow, amazing, ya?

Dari dulu saya selalu mikir JNE itu identik dengan jasa ekspedisi buat antar barang dari penjual ke pembeli.  Itu saja  Ternyata masih ada hal lain yan aru saya ketahui.  Misalnya saja saat ini JNE sedang merencanakan mendirikan proyek megahub di Jakarta untuk menangani proses pengiriman yang overload. Selain itu saat ini kurir JNE sudah dilengkapi dengan mobile device yang fungsinya seperti GPS. 

Sebelum ini kita hanya tau fitur tracking online  dari nomor resi yang didapat saat pengiriman barang itu, kan.  Kita hanya tau posisi barang sudah bergerak dari penjual, gudang dan status selesai setelah barang sudah kita terima. Dengan adanya aplikasi ini,  posisi kurir yang diamanahi untuk mengirim barang bisa dilacak layaknya kita sedang memantau ojek online yang sedang kita pesan. 

Nah ngomong-ngomong soal ojek online,  dalam kesempatan hari itu juga Hasmeliyani Suseno membocorkan inovasi yang akan diluncurkan oleh JNE segera.  Dalam waktu dekat ini, JNE akan terintegrasi dengan OVO dan Go-pay yang akan sangat membantu kita dalam proses pembayaran kiriman barang.  Jadinya kita tidak perlu khawatir lagi uang yang harus dibayarkan cukup atau tidak dengan adanya metode pembayaran memalui OVO dan Go-pay ini.

JNE betul-betul serius untuk go digitalized bukan saja untuk kepentingan alur pengiriman barang di antara pelanggan setianya.  Sebagai informasi  UKM mendominasi usaha dan menyerap tenaga kerja yang banyak. Untuk Wilayah Jawa Barat sendiri,  UKM menyumbang kontirbusi sebesar 60,34 % lebih terhadap PDB atau kalau dalam minimal rupiah sekitar 2.394,5 trilyun.  Angka yang fantastis, ya?

Makanya komitmen lain yang juga dilakukan JNE sebagai bukti kepeduliannya terhadap usaha kecil menengah JNE memfasilitasi warehousing bagi pera pengusaha mikro. Misalnya saja saya nih punya usaha konveksi tapi kebingunan untuk menyimpan barang, untuk penyimpananannya bisa dititipkan di JNE berikut dibantu dalam proses anta barang, stock opname sampai diantar ke pembeli bila ada yang memesan. Untuk pengusaha olshop yang kesulitan mencari admin pencatatan keluar masuk barang, layanan dari JNE ini bisa jadi pertimbangan dalam mengelola arus keluar masuk barangnya.

Tidak hanya itu, JNE juga membantu kita yang kangen makanan atau kuliner khas Indoenesia untuk membeli produk yang kita inginkan lewat web pesonanusantara.co.id dan hanya dikenai biaya ongkos kirim saja.  Jasa titipnya? Gratis.  Hmmm....  Ada yang kangen brownies, pie susu atau bakpia? Ga usah lama-lama nunggu teman atau saudara yang mau jalan.  Sekarang tinggal klik saja web pesona dan pilih kuliner atau kerajinan yang kita inginkan.

Dengan semakin atraktifnya layanan yang dihadirkan ini, JNE sungguh-sungguh ingin menggandeng ecommerce untuk membantu produksi/penjualan jadi laris bukan hanya di Indonesia tapi di seluruh dunia. Keren, ya?

Dokpri
Dokpri

Senada dengan JNE, Noneng Komara  selaku Sekretaris Dekranasda Jawa Barat juga punya konsen serius terhadap UKM di Jawa Barat. Dengan komposisi 98,84%  usaha di jawa barat  berasal dari pengusaha mikro, UKM jadi katup pengaman penyerap tenaga kerja 74,07% and menyumbang sekitar 40% PDRB di Jawa Barat.

Dekranasda bergerak membina UKM yang ada di kabupaten dan kota di setiap kota terutama UKM yang bergerak di bidang craft. Sebagai bukti dari upayanya meningkatkan kerajinan di Jawa Barat, perajin yang inovatif dengan kualitas internasinoal, bulan Agustus 2019 nanti akan mengirimkan perwakilannya di Moskow untuk memamerkan produk lokal jabar.

Aktivitas Dekranasda Jawa Barat yang beralamat di jalan Dago Bandung pun bukan saja berkutat dengan aktifitas birokrasi seperti kebanyakan instansi pemerintah lainnya. Di dalam gedung perkantorannya,  terdapat banyak took-toko dari UKM binaan yang memajang hasil produksinya.

Dokpri
Dokpri

Sebagai pemungkas acara talk show tempo hari,  ada Adit Yara dari @niion yang berbagi cerita bagaimana awalnya Niion hadir sampai sekarang.  Saat ini Niion sudah memproduksi 4.000-5.000 pcs dan setidaknya 2 kali dalam setahun mengeluarkan produk barunya.

Selain proses kreatif,  Adit berbagi pentingnya me-manage modal kerja agar usahanya terus berkembang untuk memenuhi demand dan supply.  Sempat mengalami kerugian sampai 120 juta rupiah, Adit dan teman-teman tidak menyerah untuk mengembangkan gagasan-gagasan brandnya yang memiliki ciri khas, bukan hanya latah semata.

Menurutnya,  untuk menjaga engagement antara produk dengan cutomer,  brand awareness  harus terjaga.  Misalnya saja dengan meng-hire ambassador atau promosi gratis berupa testimony dari mulut ke mulut agar bisa menciptakan repeat order. Sebagai informasi,  brand niion sudah dikenal samai ke Amerika.  Produk nion bukan saja direview di sana tapi juga sudah dipasarkan.

Untuk kancah lokal, niion pernah terlibat dalam acara Jakarta Dashion Week 2017. Sedangkan di level internasional, niion sudah pernah bekerjasama dengan Dora Emon. 

Dokpri
Dokpri

Sebuah prestasi yang menggembirakan sekaligus membanggakan.  Tidak bisa disangkal kalau era industry 4.0 mempunyai dampak positif terhadap perkembangan usaha ekonomi lokal. Bukan saja di pasar nasional tapi juga di dunia.  Keberadaan JNE dan Dekranasda Jawa Barat yang berkomitmen untuk memajukan usaha lokal di pasar global turut berperan mewujudkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun