Diriku buka lembaran lama , serasa ada tautan yang  terus saja menarikku pada dirimu , ingin kulempar atau kusobek lembaran itu, namun  seperti karya yang sangat berharga , yang sangat sayang untuk dibuang ataupun dimusnahkan
Lembaran yang menautkan sejarah  yang seharusnya ditutup atau tetap dikenang , diriku coba membaca setiap kalimat yang tertera , namun bahkan satu katapun diriku tiada mengerti apa maknanya
Andai diriku bisa membacamu, mengerti apa arti yang tertera disana, seperti lembaran buku yang terbuka dan mudah untuk dimengerti bahasanya , namun lembaran itu terlalu banyak menyimpan sandi dan isyarat, terlalu sulit mencerna
Diriku angkat lembaran itu, terlalu berliku meski akhirnya terbaca semuanya , lalu huruf-hurufnya berjatuhan, diriku coba menyelamatkan huruf yang tersisa , waktu yang kita miliki, namun ternyata lembaran itu akhirnya kosong , sebuah isyarat bahwa seharusnya diriku melupakan isi yang pernah tertera