Diriku menyelinap pergi, lalu memojok menjadi patung di taman, saat orang -orang tengah hiruk pikuk memaknai tanda alam akan ada badai
Badai yang bisa memporak-porandakan semuanya, orang -orang tengah berjaga terhadap peristiwa, agar manakala badai datang segalanya siaga
Badai belum juga datang ,pesta masih berlangsung ,badai mengalah mundur agar mereka maju dan katanya aku akan mundur jika itu diperlukan agar kau maju, aku akan mengalah untukmu
Diriku keluar sesaat , lalu badai melesat sekejap , diriku pergi dan badai terikut pergi , karena dirikulah badai itu sendiriÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!