Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dua Kereta di Lorong Bawah Tanah

11 November 2019   23:47 Diperbarui: 12 November 2019   00:16 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua kereta meluncur di jalur yang berbeda, gerbong -gerbong di belakangnya sarat dengan muatan yang berbeda , dua kereta saling sejajar , yang satu berhenti dan yang satu meluncur menuju tujuan yang sama

Lalu ada masa harus satu jalan beriringan di lorong bawah tanah , membuntuti di belakang dengan jarak yang berjauhan , mirip hubungan kita , dua kereta dengan gerbong di belakangnya namun ingin bertemu muka, sesuatu yang tiada bisa

Kereta satunya harus mengalah agar gerbong- gerbong tetap terjaga dan tiada mungkin dua kereta bertemu muka tanpa menghasilkan bahaya , tergelincirnya dari rel kereta

Lorong bawah tanah disana , dari kejauhan memandang satu kereta ke kereta lainnya, seperti hubungan dua manusia yang sudah punya beban masing-masing dan harus tetap meluncur menuju tujuannya , tanpa berbalik untuk menyapa , atau bahaya tergelincirnya semua beban yang disandangnya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun