Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sehat Jiwa Raga Itu Suatu Keharusan, Tetapi Terlalu Terobsesi Tidak Baik Juga

20 Oktober 2019   15:44 Diperbarui: 20 Oktober 2019   15:56 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sehat jiwa dan raga itu kesatuan utuh yang tidak bisa dipisahkan, jiwa yang sehat namun raga yang sakit, mempunyai efek juga ke sisi yang satunya, sehat raga namun jiwa tidak sehat apalagi, mempengaruhi semuanya dalam bertindak.

Beberapa fakta menarik tentang bertambahnya usia, kesehatan cenderung menurun karena beberapa hal:

- Semakin berkurangnya aktifitas untuk bergerak. Bekerja di kantor sepanjang hari dan lebih banyak duduk, selesai bekerja, sampai di rumah duduk lagi menonton televisi sambil menyambar cemilan di meja sebelah. Fakta yang saya amati, dua minggu suami berhenti dari kebiasaan jalan kaki atau bersepeda, perutnya langsung buncit.

- Makanan yang masuk atau kalori masih sama dengan waktu muda. Kalau biasa makan dengan nasi banyak, ya sama itu sudah tipenya. Padahal pada orang yang lebih muda energi yang dikeluarkan lebih banyak semisal merawat anak, ke sana-kemari mengawasi anak, pola makan ketika masih punya anak kecil dengan kegiatan seabrek dan pola makan saat anak-anak sudah mandiri tetap sama. Akibatnya ada penumpukan kalori yang tidak diolah menjadi energi dan menjadi lemak di tubuh. Fakta bahwa bapak atau  ibu dengan anak yang sudah tidak butuh pengasuhan, cenderung lebih berisi.

- Beban pikiran yang menumpuk di usia yang lebih banyak, dengan makin lamanya perjalanan pernikahan, masalah dalam pernikahan, berbagai masalah hidup membuktikan beban makin berat, jika tidak terurai dan itu mempengaruhi kesehatan dan tingkat kekebalan tubuh. Semakin berumur biasanya ketangguhan juga menurun, hal sangat sederhana dari orang yang saya kenal adalah tentang hubungan dengan anak atau menantu yang tidak harmonis lagi, memikirkan masa depan anak dengan berbagai kecemasan layaknya naluri orang tua, bahkan perbedaan pola asuh cucu pun bisa menjadi pemicu seorang kenalan lalu hubungannya menjauh dari ibu atau ayahnya.

Ada juga anak-anak yang dianggap tidak berterima kasih atas perjuangan orang tuanya, yang masih saja mengkritik cara dulu mereka mengasuh anak, faktanya ada beberapa anak yang menyalahkan orang tuanya atas kegagalannya, semisal tidak bisa memberi modal, tidak bisa menyekolahkan tinggi. Cara didik  yang salah dengan terlalu memanjakan sehingga anak malah menyusahkan orang tuanya di saat sudah dewasa dengan menjadi manipulator, jika tidak dikasih mengancam atau marah. Faktanya ada anak-anak yang demikian.

Semakin berumur manusia semakin sarat oleh beban. Inilah yang juga mempengaruhi kesehatan pada orang-orang dengan anak yang sudah dewasa. Kiat-kiat di bawah ini mungkin bisa dipertimbangkan:

- Resiliensi atau ketangguhan orang tua sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Bagaimana mengasuh dan untuk tetap bisa menghidupi  anak dan menghadapi tekanan dari luar, ditambah sekarang (yang seharusnya tidak perlu dipikirkan) adalah pengaruh pergaulan dengan yang seumur dan demonstrasi serta provokasi hedonisme (jika dianggap demikian) di media sosial.

Sesungguhnya kesulitan hidup itu lebih banyak dari faktor eksternal yang tidak penting (versi anak muda), tetapi cukup menguras pikiran dan melemahkan semangat. Oleh karena itu semakin berumur, seseorang  seharusnya semakin tinggi tingkat Resiliensinya, hingga tetap memandang ke depan dengan gembira seperti saat muda.

Fakta dimarahi atasan atau dijegal teman waktu muda sudah biasa, sewaktu makin berumur, akan mendapati ketika suatu saat anak tanpa sengaja mengatakan sesuatu yang mungkin tidak dimaksutkan demikian, namun fakta beberapa teman bilang'yang paling menyakitkan dari hidup ini adalah ketika anak bisa bicara dan bersikap tanpa mempertimbangkan perasaan saya' kata beberapa teman.

Resilinsi atau ketangguhan justru harus lebih tinggi.

- Proteksi yaitu perlindungan. Proteksi ini yang akan melindungi seseorang dari sesuatu yang tak terduga. Bahkan jaman ini adalah jaman ketika anda membeli sofa pun ditawari proteksi untuk kerusakannya. Fakta ketika saya membeli sofa dengan per atau pegas di bawah tempat duduk (serupa pegas  spring bed).Ditanyakan apakah di rumah saya ada anak-anak kecil, yang artinya bisa saja kalau anak kecil melompat-lompat di atas sofa dan pegasnya jebol, maka asuransi akan mengganti kerusakannya.

Proteksi pada manusia adalah cadangan yang baru terasa saat dibutuhkan. Saat power bank dibutuhkan ketika baterai habis. Sebuah contoh nyata, siapapun tidak pernah berharap dari cerita ini adalah tentang putri pak RT saya dulu. Saya sebagai tetangganya sudah hapal, kalau dia malam-malam atau tengah malam menghidupkan mesin mobil artinya putrinya yang sakit sesak nafas tetapi bukan asma kambuhan itu kambuh lagi. Hampir tiap bulan rawat inap di klinik anak Dokter Ismangun. Saya berfikir berapa banyak dia menghabiskan uang untuk putrinya yang masih kelas dua Sekolah Dasar, hanya gara-gara salah makan, terus sesak nafas (contoh dia dilarang makan coklat).

Saya pernah bertanya 'wah banyak juga biayanya tiap bulan sakit'. Pak RT saya bilang dia mengikuti asuransi  yang full protection. Artinya dia tidak mengeluarkan uang sedikitpun dan kalau tidak salah untuk membayar preminya juga tidak memberatkan. Mengurusnya mudah karena dia sudah terbiasa. Saya berfikir ya syukurlah. Saya membayangkan pasti gajinya dan gaji istrinya akan habis terkuras kalau putrinya terus sakit (sekarang sudah sembuh).

Yang  harus diperhatikan adalah sehat jiwa dan raga itu suatu keharusan, namun terlalu terobsesi juga  tersiksa. Saya pernah melihat video tentang seorang suami yang terus menerus dinasehati istrinya agar tidak makan ini itu, dan leluconnya adalah si suami bertambah sakit karena kecerewetan istrinya. Sekedar intermezo.

- Gaya hidup dan kesibukan yang terlalu padat serta  manusia tipe A perfesionis, sibuk, tidak pernah santai, jadwal padat, adalah biasanya rentan terserang penyakit jantung. Fakta seorang kenalan suami, seorang dokter yang harus di ring tiga dan dia bilang saking sibuknya dari sini ke sana, pasien yang butuh ditangani dengan cepat, waktu dan ketepatan yang prima. Yang lainnya lagi adalah seorang pekerja kantoran tipe A masih cukup muda, usianya 45 tahun sudah di ring delapan di jantungnya. Masalahnya katanya hanya satu, dia tidak pernah bisa rileks.

Jika seorang penderita diabetes diharuskan mengurangi nasi, ada kenalan yang dengan santainya makan nasi. Hanya sesekali, sebagai obat rindu pada nasi. Nyatanya malah menikmati hidupnya.

Menyadari bahwa kesehatan itu adalah sesuatu yang amat vital. Sesuatu hingga bisa mengerjakan pekerjaan, sesuatu yang akan mempengaruhi segala hal dan sesuatu yang tidak boleh diabaikan, karena ibaratnya adalah motor penggerak. Kalau sudah sakit, ya sudah, pekerjaan bisa terbelangkai, masalah baru bisa timbul. Uang berapapun bisa habis. Stres bisa muncul. Sehat atau kesehatan itu adalah aset yang harus senantiasa di jaga dan dirawat.

Kesimpulan dari semuanya adalah:

- Santai dan rileks dalam menghadapi kehidupan.Bersyukur dan mencari penenangan diri dan solusi.

- Lakukan paling tidak satu olahraga yang anda sukai..

- Punyailah paling tidak satu hobi

- Bertemanlah dengan true friend atau teman yang tulus dan bukan fake friend atau teman yang bermuka dua. Kecuali anda bisa punya Resiliensi tingkat tinggi tidak mengapa, tetapi kurangi  persahabatan yang tidak sehat.

- Makanlah lebih banyak Super food berupa sayur atau segala macam yang sifatnya sehat. Sesekali makan junk food atau makan berlemak pas pesta tidak apa-apa, sehabis itu kuras semua dengan olahraga sesudahnya atau minuman penawar  lemak seperti jeruk.

- Gantilah makanan gorengan dengan yang lebih dikukus.

- Jika anda terlalu terobsesi, maka kadang malah terjadi sebaliknya. Misal terobsesi kurus malah bisa gemuk karena menekan rasa lapar bisa membuat seseorang ngamuk makan.

- Resilensi-resiliensi dan resiliensi.

Kebahagiaan adalah tentang memecahkan masalah. Kata seseorang.

Yang terakhir adalah tidak ada yang lebih berharga dari kesehatan jiwa dan raga,rawat dan jaga dengan santai dan pikiran anda ikut santai,apalagi ketika anda sadar sudah ada yang menjaga dan ada proteksi saat dibutuhkan dan melindungi anda dari segala kekawatiran akan biaya.

Ingat baik-baik, kesehatan tubuh adalah tentang tumpukan apa yang anda makan dari dulu hingga sekarang,untuk otot atau syaraf adalah tumpukan bagaimana posisi benar dan tidak benar saat bekerja atau duduk dan sebagainya, untuk jiwa adalah tumpukan beban pikiran dari dulu hingga sekarang yang harus diudar atau diselesaikan hingga tuntas hingga tidak menjadi sesuatu yang menumpuk. Bagaimana merawat ketiganya itulah kunci agar sehat jiwa dan raga.

Sekian

Blog competition

Sun Life Medical Platinum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun