Ketika kuliner merambah begitu rupa,baik yang berupa waralaba maupun yang lokal.Berbagai masakan atau makanan dari mancanegara dan juga makanan setempat,yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menarik pembelinya,termasuk makanan dari italia yaitu pizza,pizza lokal.
Di Yogyakarta sendiri sudah lumayan banyak pizza lokal yang ada seperti Calzione di jalan Sutomo.Cukup lama ada,serta tempat lain,di alun-alun utara juga ada pas di pojok timur,seberang Dagadu, yang lumayan baru adalah  Tunqu Nangkring,lapak pizza di kaki lima di jalan Margo Utomo Yogyakarta.
Terlihat tungku pembakaran dengan derajat pemanasan 500 derajat celicius dan rata-rata lama pemasakan sekitar 15-30 menit.Mulai dari menguleni adonan tepung,bisa dilihat disitu,seperti saat kita membeli martabak.Ulenan dasar pizza ,lali proses topping pilihan apa saja.Harga berkisar 30-60 ribu tergantung pilihan dan ukuran serta varian topping.
Pizza lokal ini alas dasar rotinya biasanya dibuat lebih tipis,tidak setebal pizza waralaba,topping dan variasi lebih dominan terlihat.Keju yang melted dan daging apa saja yang dipilih ,juga tambahan topping lagi seperti keju dengan tambahan harga,jika menginginkan ekstra dari paket yang sudah tertera di menu yang tersedia.
Lumayan menarik melihat proses pembuatannya juga.Layanan yang lumayan cepat,food street yang menarik,pizza lokal Tunqu Nangkring,mencoba yang dengan daging ayam yaitu Ayam Angrem dengan harga 38 ribu.Harga kompetitif dan merakyat dan rasanya lumayan.
Sayangnya waktu difoto pizzanya,agak terlipat karena dibawa kesana kemari saat belum langsung pulang ke rumah.Wajib dicoba,toppingnya mantap,kunci dari enaknya pizza adalah pada toppingnya.
