Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kepingan Antara Cinta dan Logika

16 September 2019   01:18 Diperbarui: 16 September 2019   01:22 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Seorang lelaki separuh baya telah kehilangan sang istri tercinta,seorang istri yang lebih tinggi derajatnya dari dirinya,seorang istri yang dominan pada semua hal dan bahkan menghidupi sebagian keperluan keluarganya,karena memang sang istri lebih banyak gajinya dan sang pria lumayan pelit rupanya.

Rupanya dua tahun saat sang istri sakit-sakitan,sang pria dekat dengan teman lama sekolah,seorang wanita yang tak pernah menikah dan gaya hidupnya berbeda dengan sang pria.Hati sang pria berbunga-bunga,di tengah stres memikirkan istrinya yang sakit dan merasa direpotkan olehnya,sang pria tak pernah mencintai istri yang dijodohkan dengannya namun tiada menolaknya.

Sang istri semakin terpuruk sakitnya,mengetahui suaminya begitu dekat dengan teman lama yang belum menikah dan dikabarkan dulu pernah ada perselingkuhan,kala sang istri sedang belajar dengan mencari gelar S2 di kota lainnya,namun memaafkannya.Akhirnya sang istri tiada meninggalkan dua anak lelaki yang telah menikah semuanya

Sang pria dan wanita teman dekatnya,ternyata bahkan memutuskan ketika istrinya nanti tiada,mereka akan meresmikan hubungannya.

Setahun rencana pernikahan ketika akhirnya istrinya tiada.Sudah menunggu empat puluh tahun sang pria memimpikan wanita pujaannya dulu,yang masih membujang karenanya dan kebetulan tiada jauh dari rumahnya

Semua menentang keinginannya,terutama dari keluarga almarhumah istrinya,seratus hari terlalu dekat dengan hari berduka,namun rupanya semua tiada.dihiraukan

Masa-masa senang berlalu,sang pria mendapati istri barunya yang dulunya seorang perawan tua sangat sulit sifatnya,dan berubah dari masa sekolah sebagai temannya,begitu juga dengan gaya hidupnya,karena sang istri baru tidak bekerja dan kerjanya seperti saat belum punya pendamping,kesana kemari bersama dengan teman-temannya,berbelanja dengan uangnya tanpa batasan,padahal sang pria dulunya dicukupi oleh almarhum istrinya,hingga utuh gajinya,sekarang terbalik,uang gajinya dihabiskan oleh sang istri barunya,pelan-pelan menyadari bahwa tidak cocok baginya.

Masa manis berlalu,dua teman lama yang bermimpi dan berbunga-bunga menyambut cinta mereka,ternyata hanya euforia sesaat,sifat dan gaya hidup yang tidak berubah memisahkan mereka,kesadaran yang terlambat bahwa manusia berubah seiring waktu,teman sekolah bukan teman sekolah yang sama lagi.Empat puluh tahun menunggu,dihadang badai dua tahun dan berkeping.Mereka berpisah dengan saling menjelekkan,sang pria bilang bahwa sang wanita sangat sulit sifatnya,sang wanita bilang sang pria pelit luar biasa,jadi begitulah adanya.

Cinta mungkin cukup kuat untuk mematahkan semua logika jika semua iklas menjalankannya,namun di satu sisi adalah jika tidak iklas dan tetap seperti semula,kapan ketemunya,satu hal yang sangat sederhana,manusia tidak bisa memakai topeng seumur hidupnya,jadi jika ingin mencari seseorang pendamping,katakan dengan pahit siapa dirinya,lebih bagus meski mungkin resiko ditinggalkan bisa saja,namun belajar juga ada perlunya.

Segala yang dimulai baik akan menjadi baik,yang dimulai buruk akan menjadi buruk.Berkutat pada mimpi yang tiada seindah realita.Meski barangkali sangat cinta namun tahu persis tidak akan kemana-mana,misal untuk beberapa hal prinsip,lebih baik dihentikan saja ,atau bersiap mengarungi segala kendala dengan segala permasalahannya.Ada cinta sejati di dunia ini ,namun semuanya dimulai dari hal baik bukan semacam perselingkuhan.Tunggulah takdir bicara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun